Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unair Sebut 1 Mahasiswa yang Ditangkap Saat Aksi di Surabaya Sudah Bebas

Kompas.com, 3 September 2025, 21:17 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Universitas Airlangga (Unair) mengonfirmasi bahwa salah satu mahasiswanya sempat ditangkap aparat kepolisian saat mengikuti aksi demonstrasi di Surabaya.

Namun, mahasiswa tersebut telah dibebaskan setelah mendapatkan advokasi dari pihak universitas.

Aksi demonstrasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat berlangsung selama dua hari, yaitu pada Jumat (29/8/2025) dan Sabtu (30/8/2025).

Direktur Kemahasiswaan Unair, Prof Hadi Subhan, menjelaskan bahwa penangkapan mahasiswa tersebut terjadi, meskipun ia tidak merinci lokasi penangkapannya.

Baca juga: Unair Keluarkan 7 Penyataan Sikap Terkait Kondisi Bangsa, Berikut Isinya

"Yang ditangkap kemarin ada 1 mahasiswa Unair dan sudah kita lakukan advokasi, sudah dibebaskan, diamankan cuma satu hari saja," ungkap Hadi di Kampus Unair C, Rabu (3/9/2025).

Hadi juga memastikan bahwa tidak ada mahasiswa Unair lainnya yang ditangkap selama demonstrasi berlangsung.

Ia menambahkan bahwa pihak universitas tidak menerima laporan mengenai korban luka selama aksi.

Lebih lanjut, Hadi menjelaskan bahwa Unair memberikan kebebasan kepada mahasiswanya untuk menyampaikan aspirasi, namun tetap mengingatkan agar tindakan tersebut tidak melanggar aturan yang berlaku.

"Kita selalu memantau dan kita memberikan ruang gerak bebas mahasiswa untuk berserikat dan berpendapat. Tapi harus dalam koridor peraturan perundang-undangan," ujarnya.

Selain itu, Unair juga menyatakan keprihatinan terkait jatuhnya korban selama aksi demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga: Seruan Sivitas Akademika Unair: Jaga Demokrasi, Hentikan Kekerasan

Hadi menekankan pentingnya pemerintah segera menyelesaikan berbagai masalah yang ada.

"Unair ikut prihatin terhadap korban yang ada. Kemudian juga Unair mendorong negara ini untuk bisa menyelesaikan berbagai macam persoalan konflik sosial, politik, dan ekonomi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Unair mengeluarkan 7 poin pernyataan sikap terkait gejolak sosial politik yang terjadi di masyarakat, yakni:

  1. Unair mendorong negara untuk menjamin ketentraman, keamanan, dan keselamatan masyarakat sekaligus menekankan pentingnya demokrasi.
  2. Unair mendorong pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh, khususnya dalam penegakan hukum yang transparan dan adil terhadap pelaku kekerasan, terutama yang menelan korban jiwa, serta pemulihan kondisi sosial, politik, dan ekonomi.
  3. Unair mengimbau pihak berwenang untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan mengambil langkah strategis sehingga tercipta situasi yang kondusif.
  4. Unair mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga ruang demokrasi dengan tetap menyuarakan kebenaran, kebebasan berpendapat, dan menghentikan segala bentuk kekerasan, termasuk perusakan fasilitas umum.
  5. Unair menyeru publik untuk waspada terhadap potensi provokasi yang tidak bertanggung jawab dan merugikan masyarakat.
  6. Unair mengajak elemen masyarakat untuk selalu mengedepankan aksi damai, terorganisir, dan bermartabat dalam memperjuangkan keadilan.
  7. Unair mengajak seluruh sivitas akademika, baik mahasiswa, tenaga kependidikan, dosen, dan alumni, untuk terus menunjukkan kepedulian terhadap kondisi bangsa dengan cara yang konstruktif.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau