Salin Artikel

Unair Sebut 1 Mahasiswa yang Ditangkap Saat Aksi di Surabaya Sudah Bebas

Namun, mahasiswa tersebut telah dibebaskan setelah mendapatkan advokasi dari pihak universitas.

Aksi demonstrasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat berlangsung selama dua hari, yaitu pada Jumat (29/8/2025) dan Sabtu (30/8/2025).

Direktur Kemahasiswaan Unair, Prof Hadi Subhan, menjelaskan bahwa penangkapan mahasiswa tersebut terjadi, meskipun ia tidak merinci lokasi penangkapannya.

"Yang ditangkap kemarin ada 1 mahasiswa Unair dan sudah kita lakukan advokasi, sudah dibebaskan, diamankan cuma satu hari saja," ungkap Hadi di Kampus Unair C, Rabu (3/9/2025).

Hadi juga memastikan bahwa tidak ada mahasiswa Unair lainnya yang ditangkap selama demonstrasi berlangsung.

Ia menambahkan bahwa pihak universitas tidak menerima laporan mengenai korban luka selama aksi.

Lebih lanjut, Hadi menjelaskan bahwa Unair memberikan kebebasan kepada mahasiswanya untuk menyampaikan aspirasi, namun tetap mengingatkan agar tindakan tersebut tidak melanggar aturan yang berlaku.

"Kita selalu memantau dan kita memberikan ruang gerak bebas mahasiswa untuk berserikat dan berpendapat. Tapi harus dalam koridor peraturan perundang-undangan," ujarnya.

Selain itu, Unair juga menyatakan keprihatinan terkait jatuhnya korban selama aksi demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia.

Hadi menekankan pentingnya pemerintah segera menyelesaikan berbagai masalah yang ada.

"Unair ikut prihatin terhadap korban yang ada. Kemudian juga Unair mendorong negara ini untuk bisa menyelesaikan berbagai macam persoalan konflik sosial, politik, dan ekonomi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Unair mengeluarkan 7 poin pernyataan sikap terkait gejolak sosial politik yang terjadi di masyarakat, yakni:

  1. Unair mendorong negara untuk menjamin ketentraman, keamanan, dan keselamatan masyarakat sekaligus menekankan pentingnya demokrasi.
  2. Unair mendorong pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh, khususnya dalam penegakan hukum yang transparan dan adil terhadap pelaku kekerasan, terutama yang menelan korban jiwa, serta pemulihan kondisi sosial, politik, dan ekonomi.
  3. Unair mengimbau pihak berwenang untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan mengambil langkah strategis sehingga tercipta situasi yang kondusif.
  4. Unair mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga ruang demokrasi dengan tetap menyuarakan kebenaran, kebebasan berpendapat, dan menghentikan segala bentuk kekerasan, termasuk perusakan fasilitas umum.
  5. Unair menyeru publik untuk waspada terhadap potensi provokasi yang tidak bertanggung jawab dan merugikan masyarakat.
  6. Unair mengajak elemen masyarakat untuk selalu mengedepankan aksi damai, terorganisir, dan bermartabat dalam memperjuangkan keadilan.
  7. Unair mengajak seluruh sivitas akademika, baik mahasiswa, tenaga kependidikan, dosen, dan alumni, untuk terus menunjukkan kepedulian terhadap kondisi bangsa dengan cara yang konstruktif.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/03/211704478/unair-sebut-1-mahasiswa-yang-ditangkap-saat-aksi-di-surabaya-sudah-bebas

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com