Gedung DPRD Kota Malang Masih Dijaga TNI, Ketua Dewan: Kami Bekerja Seperti Biasa

MALANG, KOMPAS.com - Gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, masih dijaga ketat pada Selasa (2/9/2025) hari ini, sama seperti pada Senin (1/9/2025) kemarin. Pagar utama ditutup rapat dan dijaga oleh sejumlah personel TNI.

Pengamanan ini dilakukan sebagai langkah kewaspadaan menyusul dinamika sosial yang terjadi di kota tersebut.

Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, mengatakan bahwa peningkatan keamanan ini bersifat sementara dan akan berlangsung antara satu hingga lima hari ke depan.

Baca juga: Di Tengah Maraknya Unjuk Rasa, Ketua DPRD Kota Malang Ingatkan Seluruh Anggota Dewan Tak Pamer Kemewahan

Hal ini sambil menunggu koordinasi lebih lanjut dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

"Kami akan berkoordinasi dulu dengan Forkopimda. Namun, saran yang kami terima adalah untuk bersiaga dalam satu sampai lima hari ke depan," ujar Amithya pada Selasa (2/9/2025).

Baca juga: Antisipasi Terjadi Ricuh, 2 Kelompok Mahasiswa Batalkan Aksi di DPRD Kota Malang

Meskipun pengamanan diperketat, Amithya menegaskan bahwa fungsi legislatif dan pelayanan publik tidak berhenti.

Ia memastikan tidak ada kegiatan yang terhambat, melainkan dilakukan penyesuaian jadwal untuk mengantisipasi penerimaan aspirasi masyarakat.

"Bukan terhambat, tetapi kita reschedule (jadwal ulang). Sebenarnya kami tetap melakukan pelayanan seperti biasa ya. Artinya kami bekerja seperti biasa," katanya.

Amithya memastikan bahwa agenda krusial seperti rapat paripurna akan tetap dilaksanakan sesuai rencana, sekalipun di tengah situasi pengamanan yang ketat.

"Paripurna tetap dilaksanakan. InsyaAllah akan kami selesaikan secepatnya," katanya.

Dengan demikian, masyarakat yang hendak menyampaikan pengaduan atau aspirasi tetap dapat dilayani, namun dengan kewaspadaan yang lebih tinggi dari biasanya.

Pimpinan dewan memastikan bahwa roda pemerintahan di legislatif tetap berjalan sambil memprioritaskan keamanan dan ketertiban di lingkungan gedung DPRD Kota Malang.

"Tetapi mungkin lebih waspada saja dalam menerima aspirasi yang sewaktu-waktu akan datang," katanya.