Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Gumitir Buka Lebih Cepat, KA Pandanwangi Tetap Berhenti di 6 Stasiun Kecil Jember dan Banyuwangi

Kompas.com, 2 September 2025, 16:11 WIB
Mega Silvia,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali mengumumkan pembukaan kembali jalur Gumitir Jember-Banyuwangi pada Kamis (4/9/2025).

Meskipun jalur tersebut telah dibuka, penambahan pemberhentian Kereta Api (KA) Pandanwangi di enam stasiun kecil di Jember dan Banyuwangi akan terus berlanjut hingga jadwal yang ditetapkan pada 30 September 2025.

Humas BTP Kelas I Surabaya, Alfaviega Septian Pravangasta, mengungkapkan hal tersebut.

Baca juga: Kabar Gembira, Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Dibuka Lebih Awal pada 4 September

Ia mengatakan, pihaknya akan tetap melanjutkan pemberhentian KA lokal Pandanwangi di Stasiun Ledokombo, Sempolan, dan Garahan di Jember, serta Stasiun Glenmore, Sumberwadung, dan Argopuro di Banyuwangi.

"Rencana tetap lanjut karena ternyata okupansi bagus dan bisa menggerakkan ekonomi warga sekitar," kata Viega kepada Kompas.com, Selasa (2/9/2025).

Setelah pembukaan akses lalu lintas di jalur Gumitir, BTP Kelas I Surabaya akan melakukan evaluasi terhadap perubahan okupansi.

"Apakah okupansinya turun atau tetap bagus. Kemungkinan sebelum 30 September atau mungkin pas Gumitir dibuka beberapa minggu nanti kita lakukan evaluasi bersama," ujarnya.

Viega juga membandingkan okupansi KA setelah penutupan akses kendaraan di jalur Gumitir yang menunjukkan peningkatan.

Baca juga: Dilema Sopir Selama Jalur Gumitir Tutup, Keluhkan Keamanan di Area Hutan Baluran

Menurutnya, akses dari Jember ke Banyuwangi sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

"Untuk KA lokal, tiketnya bahkan selalu habis, pemesanan tiket online selalu habis sebelum hari H keberangkatan," tambahnya.

Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, melaporkan data terbaru mengenai jumlah penumpang KA Pandanwangi dari 11 Agustus hingga 2 September 2025.

Penumpang yang naik dari Stasiun Ledokombo berjumlah 432 orang, Sempolan 157 orang, Garahan 191 orang, Glenmore 1.877 orang, Sumberwadung 639 orang, dan Argopuro 211 orang.

Total keseluruhan penumpang mencapai 3.507 orang.

Sementara itu, penumpang yang turun di Stasiun Ledokombo sebanyak 437 orang, Sempolan 160 orang, Garahan 206 orang, Glenmore 1.769 orang, Sumberwadung 635 orang, dan Argopuro 175 orang, dengan total 3.382 penumpang.

Baca juga: Jalur Gumitir Tutup, Biaya Solar Pengemudi Bus Naik 40 Persen

"Grand totalnya 6.889 penumpang," ujar Cahyo.

KA lokal bersubsidi ini menawarkan harga tiket sebesar Rp 8.000 dan mulai berhenti di enam stasiun kecil yang sebelumnya non-aktif sejak jalur Gumitir Jember-Banyuwangi ditutup.

Rencana reaktivasi ini berlaku dari 11 Agustus hingga 30 September 2025.

Banyak masyarakat yang berharap reaktivasi ini tidak hanya bersifat sementara dan dapat berjalan seterusnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau