MALANG, KOMPAS.com - Seorang pria ditangkap warga dan diserahkan kepada pihak kepolisian setelah kedapatan membawa botol plastik berisi bensin yang diduga akan digunakan sebagai bom molotov di sekitar Balai Kota Malang dan Gedung DPRD Kota Malang pada Senin (1/9/2025) malam.
Dua orang terduga pelaku lainnya berhasil melarikan diri dari kejaran massa.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 19.30 WIB ini menarik perhatian masyarakat yang sedang berjaga di kawasan tersebut.
Dari tiga orang terduga pelaku, satu orang di antaranya berhasil ditangkap warga.
"Masih satu orang yang diamankan dan saat ini sedang dalam pemeriksaan intensif," kata Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol M Soleh, Senin malam.
Baca juga: Ditemui Ketua DPRD Kota Malang, Massa Aksi HMI Ajukan 9 Tuntutan
Dari tangan terduga pelaku yang tertangkap, warga menemukan barang bukti berupa sebuah botol plastik yang telah terisi bensin.
Sebelum diamankan petugas, terduga pelaku sempat menjadi sasaran amukan massa yang geram.
Petugas yang tiba di lokasi segera membawa terduga pelaku ke Mapolresta Malang Kota untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan serta untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Pihak kepolisian hingga kini masih mendalami motif di balik tindakan terduga pelaku membawa bahan berbahaya tersebut.
"Motifnya belum diketahui, karena yang bersangkutan baru saja diamankan dan masih diperiksa," ujar Kompol Soleh.
Baca juga: Sebanyak 13 Warga Binaan Lapas Perempuan Malang Terindikasi Kena TBC
Selain itu, identitas, termasuk status usia terduga pelaku, juga masih dalam proses verifikasi.
"Saya belum memeriksa hasil pemeriksaan, apakah di bawah umur atau tidak," tambahnya.
Saat ini, tim dari Satreskrim Polresta Malang Kota masih melakukan pengembangan di lapangan.
Polisi tengah memburu dua terduga pelaku lainnya yang kabur serta mencari kemungkinan adanya barang bukti lain di sekitar lokasi kejadian.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang