Supardi, salah satu petani tembakau mengaku memiliki 10.000 batang tanaman tembakau yag saat ini sedang panen.
"Tahun kemarin saya tanam 5.000 batang dengan hasil perbatang 0,8 kilogram. Uangnya dapat Rp 45 juta. Tahun ini saya tanam 10.000 batang," ucapnya.
Baca juga: Pemkab Pamekasan Imbau Petani Tak Terburu-buru Panen Tembakau
Nanag, ketua kelompok tani tembakau Gasing Mas Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan mengatakan, musim kemarau basah sangat berpengaruh terhadap kualitas tembakau.
Meski demikian, harga jual tembakau hasil panen petani masih tinggi.
"Sesuai grade ya. Kalau hasil tembakau petani di bawah kelompok tani yang bekerja sama dengan perusahaan masih tinggi, tapi kualitas dipastikan agak menurun akibat faktor cuaca," katanya.
Hujan yang sering turun di Kabupaten Magetan juga membuat petani di Desa Sidomulyo dan Desa Getas Anyar harus ekstra keras melakukan penjemuran tembakau.
"Di wilayah atas sering hujan sehingga kita harus bawa turun untuk menjemur tembakau yang sudah dirajang," kata dia.
Baca juga: Hujan pada Musim Kemarau Basah, Petani Resah karena Tembakau Rusak
Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Dinas Pertanian membagikan sejumlah bantuan traktor tangan, alat rajang tembakau, dan kendaraan roda 3 untuk pengangkutan hasil tembakau petani.
Sub Koordinasi Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan, Bambang Utomo mengatakan, luasan lahan tanaman tembakau kerja sama dengan perusahaan tahun ini meningkat, dari 20 hektar menjadi 40 hektar.
"Luas lahan tanaman tembakau di Magetan mencapai 300 hektar dengan menghasilkan 480 ton tembakau basah, peningkatan luasan lahan yang dikerjasamakan ada peningkatan. Semoga tahun depan ada peningkatan lahan sehingga ada peningkatan kesejahteraan petani," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang