SIDOARJO, KOMPAS.com - Sopir bus di Terminal Bungurasih, Sidoarjo, Jawa Timur, mendapat protes dari penumpang karena tidak memutar musik selama perjalanan.
Hal itu dilakukan sopir bus karena arahan setiap Perusahaan Otobus (PO) untuk tidak memutar musik demi menghindari pembayaran royalti musik.
Kondektur Bus Eka, Aditya Pradana mengatakan, aturan tersebut tidak hanya membebani kru, tetapi juga penumpang karena bagian dari hiburan.
Baca juga: Gara-gara Takut Royalti, Sopir Bus Pilih Konsumsi Permen untuk Tahan Kantuk
“Enggak ganggu sih tapi mungkin yang agak sedikit terbebani penumpang soalnya itu mencakup fasilitas,” kata Aditya, Kamis (21/8/2025).
Aditya mengaku banyak penumpang yang menanyakan soal ketiadaan pemutaran musik selama di perjalanan.
“Ada yang nanya, ‘mas sepi setel (putar) dong musiknya’. Tapi saya kasih tahu kalau tidak berani mutar musik karena takut kena royalti,” jelasnya.
Baca juga: Takut Kena Tagihan Royalti, Sopir Bus Mengaspal 16 Jam dalam Hening
Dia mengaku tidak tahu sampai kapan arahan ini akan berakhir. Tetapi, selama masih berlaku, kru bus tidak akan memutar musik selama di perjalanan.
“Jadi sekarang rata-rata penumpang bawa headset yang bluetooth yang sekarang murah-murah itu,” ungkapnya.
Hal senada juga dirasakan oleh sopir Bus Eka, Puji Santoso. Sejumlah penumpangnya mengeluhkan tidak adanya musik yang diputar.
“Banyak yang komplain dari penumpang. Kami terus terang, ini aturan perusahaan kami tidak berani melanggar,” tuturnya.
Dia juga mengaku terbebani dengan aturan ini. Sebab, baginya musik merupakan hiburan untuk menahan kantuk selama perjalanan.
“Ya kalau ganggu ya pasti penumpang yang paling terdampak. Kami juga terbebani tidak ada hiburan,” terangnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang