SUMENEP, KOMPAS.com – Seorang siswa kelas tiga di SDIT Al Hidayah Sumenep, Jawa Timur, diduga menjadi korban perundungan oleh teman sekelasnya saat jam pulang sekolah pada Selasa (5/8/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.
Foto korban saat menjalani pemeriksaan di bagian wajah di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep tersebar di grup pesan elektronik WhatsApp.
Korban berinisial Y mengalami memar di pipi kirinya. Pelaku diduga teman sekelasnya sendiri, berinisial H.
Usai kejadian, orangtua korban, Debri, langsung membawanya ke RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep untuk visum dan pengobatan.
Hasil visum menunjukkan adanya luka memar di bagian pipi, diduga akibat pukulan benda tumpul.
Selain luka fisik, korban juga mengalami trauma dan takut kembali ke sekolah.
"Setelah visum, ditemukan memar di bagian pipinya. Anaknya sampai trauma, takut yang mau masuk ke sekolahnya lagi," kata Debri, orangtua korban, Rabu (6/8/2025).
Baca juga: Perundungan Siswa SMPN Saat MPLS di Blitar, Keluarga Korban Minta Penyelesaian Hukum
Debri mengaku kecewa karena pihak sekolah belum bertindak tegas terhadap pelaku, termasuk tidak memanggil orangtuanya.
Pihak korban juga menyayangkan sikap sekolah yang dinilai tidak menunjukkan itikad baik sejak kejadian.
"Karena sejak kemaren, setelah kejadian perundungan ini tidak ada iktikad baik," tambahnya.
Sementara itu, Kepala SDIT Al Hidayah Sumenep, Ustaz Afil, membantah sekolah membiarkan kasus ini.
"Kami dari pihak sekolah melaksanakan (penanganan) sesuai prosedur yang berlaku di sekolah," ujarnya singkat.
Pihak sekolah mengaku sudah mencoba mendatangi rumah korban bersama orangtua pelaku untuk meminta maaf dan melihat kondisi korban.
Namun, mereka belum berhasil bertemu dengan keluarga korban saat kunjungan.
"InsyaAllah pihak sekolah akan kembali bersilaturahmi," terangnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang