MADIUN, KOMPAS.com - Rencana pelaksanaan kegiatan sekolah rakyat di Kota Madiun, Jawa Timur, mengalami penundaan dan diperkirakan baru dapat dilaksanakan tahun depan.
Penundaan ini disebabkan ketiadaan jembatan yang menghubungkan jalan utama dengan lokasi sekolah rakyat yang terletak di area seluas enam hektar di wilayah ring road barat Kota Madiun.
Wali Kota Madiun, Maidi, dalam konfirmasinya pada Senin (21/7/2025), menyatakan bahwa kegiatan belajar dan mengajar di sekolah rakyat belum dapat dimulai tahun ini.
"Jembatan belum jadi. Untuk tahun depan sudah siap semua (pembukaan sekolah rakyat)," ujar Maidi.
Baca juga: Renovasi Sekolah Rakyat Dikebut, dari Kerja Lembur hingga Tambah Jumlah Pekerja
Ia menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah Kota Madiun sedang membangun sarana jembatan untuk akses masuk ke lokasi sekolah rakyat.
Pembangunan sekolah rakyat akan dilakukan setelah jembatan selesai dibangun, dengan anggaran yang bersumber dari pemerintah pusat.
Lebih lanjut, Maidi mengungkapkan bahwa beberapa daerah telah berhasil menggelar sekolah rakyat karena sudah memiliki gedung.
Pemkot Madiun sempat berencana menggunakan asrama haji sebagai lokasi, namun merasa lokasi tersebut kurang sesuai untuk kegiatan belajar dan mengajar.
"Rencana mau saya taruh di asrama haji tetapi nanti pindah lagi. Pindah-pindah janganlah. Lebih baik langsung mapan sekali," ungkap Maidi.
Baca juga: Angka Putus Sekolah Tinggi, Kemensos: Sekolah Rakyat Jadi Upaya Putus Rantai Kemiskinan
Ia menambahkan bahwa pemerintah pusat telah menyetujui lokasi pembangunan sekolah rakyat di wilayah ring road barat Kota Madiun.
Fasilitas gedung sekolah yang akan dibangun nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan jumlah siswa.
"Untuk pembangunan (gedung sekolah) nanti dari pemerintah pusat. Sedangkan untuk jembatan kami yang membangun," kata Maidi.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Madiun telah menyiapkan lahan seluas enam hektar untuk lokasi pembangunan sekolah rakyat, yang merupakan salah satu program andalan Presiden Prabowo Subianto.
Lokasi tersebut diusulkan berada di kawasan tanah bengkok di ring road barat Kota Madiun.
Baca juga: Mensos Gus Ipul Klaim Tak Ada Siswa Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri
Kepala Bapelitbangda Kota Madiun, Suwarno, menyatakan bahwa lahan enam hektar yang diusulkan untuk pembangunan sekolah rakyat telah diverifikasi dan dinyatakan bebas dari masalah.
"Kami mengusulkan tanah bengkok di kawasan ring road barat. Luasnya sekitar enam hektar dan telah diverifikasi tak bermasalah," kata Suwarno pada Senin (21/4/2025).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang