SUMENEP, KOMPAS.com – Video evakuasi seorang pemuda yang meninggal dunia akibat terseret arus laut di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, viral di media sosial pada Minggu (20/7/2025).
Dalam video berdurasi 2 menit 53 detik itu, tampak sejumlah warga berupaya mengevakuasi jasad korban dari pinggir pantai di Dusun Pasar Daya, Desa Talango.
Korban diketahui bernama Moh Kholiq (25), warga Dusun Jati Deje, Desa Padike, Kecamatan Talango, Sumenep.
Dia ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus saat mandi di sumber air pesisir pantai setempat.
Baca juga: TNI AL Temukan Perahu Tenggelam, Dua Awak Belum Diketahui Nasibnya
Eko Hosaini, salah seorang saksi mata menceritakan, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, tak lama setelah korban tiba di lokasi bersama sepupunya, Dolip (24).
Keduanya datang ke pantai menggunakan sepeda motor dengan niat mandi di sumber air dekat pesisir.
Dolip sempat melarang korban mandi karena melihat kondisi laut yang tidak bersahabat.
"Katanya Dolip sudah bilang ke korban agar jangan mandi dulu, soalnya air laut pasang dan ombaknya besar," kata Eko kepada Kompas.com, Minggu (20/87/2025).
Baca juga: Kapal Bermuatan Sembako Tenggelam di Perbatasan RI–Malaysia, Dua Orang Hilang
Namun, Eko menambahkan, korban tetap nekat masuk ke dalam air meski sudah diperingatkan.
Tak lama kemudian, korban terlihat muncul di permukaan sambil meminta tolong dan menjulurkan tangan ke arah sepupunya.
"Dia sempat teriak minta tolong dan Dolip pegang tangannya, tapi enggak kuat narik karena arusnya deras sekali," tambahnya.
Eko melanjutkan, Dolip bahkan sempat ikut terseret arus, sebelum berhasil menyelamatkan diri dengan berpegangan pada batu di sekitar sumber air.
"Dolip juga hampir tenggelam, tapi untung bisa pegang batu dan naik lagi ke atas," terang dia.
Baca juga: Speed Boat Tenggelam di Mentawai, Rombongan Dinas Anggota DPRD hingga Anak-anak Jadi Korban
Setelah korban menghilang dari permukaan, Dolip segera meminta bantuan kepada warga sekitar untuk melakukan pencarian.
Jasad korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, lalu dievakuasi menggunakan ambulans Puskesmas Talango.
"Warga ramai-ramai bantu cari, alhamdulillah akhirnya ketemu meskipun sudah tidak bernyawa," ucap Eko.
Pihak keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan menyatakan tidak akan melakukan penuntutan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang