Ia menekankan, dirinya tidak memiliki data para member sehingga tidak bisa menginformasikan perkara tersebut beberapa hari sebelumnya secara personal.
“Saya baru gabung Gold’s Gym itu Desember 2024 dan memang tidak ada serah terima dengan MD Operation sebelumnya. Jadi saya sendiri tidak punya data member. Jadi, saya hanya bisa menginformasikan lewat WA community,” kata Tommy.
Tommy juga menegaskan tidak mengetahui apapun seputar pembayaran maupun kondisi keuangan Gold’s Gym.
Oleh karena, sampai Juni 2025 masih dilakukan penjualan untuk member baru.
“Kenapa kita masih jualan, karena kita enggak ada informasi akan tutup dan kita masih berjalan seperti biasa. Kalau soal pembayaran itu selalu langsung masuk ke pusat. Masalahnya sekarang orang pusatnya pun sudah bubar, saya coba hubungi pun juga gak bisa,” tegasnya.
Baca juga: Gold’s Gym Indonesia Bantah Tutup Permanen
Ia juga membenarkan aduan para member yang tidak dibalas.
Sebab, dirinya harus menenangkan diri dan memproses segala situasi yang terjadi.
“Ada pesan beberapa member yang saya jawab, tapi yang lewat tanggal 10 Juli 2025 itu enggak saya balas karena saya pun juga perlu menenangkan diri. Setelah itu saya balas kok,” ucapnya.
Setelah perdebatan yang cukup panjang, akhirnya solusi semnetara yang ditawarkan yakni para member untuk menunggu adanya peralihan fasilitas Gold’s Gym ke Ultimate Fighting Championship (UFC).
“Jadi data para member kan masih tercantum diserver, nanti kalau memang Gold’s Gym jadi diambil alih oleh UFC, kemungkinan bapak ibu bisa pakai kembali,” terangnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang