SURABAYA, KOMPAS.com - Kasus dugaan penutupan sepihak yang menyeret Gold’s Gym telah merugikan ribuan member, akhirnya disidak oleh Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Rabu (16/7/2025).
Banyak dari para korban yang baru mendaftar dan telah mengeluarkan uang jutaan rupiah, tapi tidak pernah dapat menikmati fasilitas dari Gold’s Gym.
Salah satunya, Sonia (29), salah seorang korban menjelaskan pertama kali mendaftar sebagai member pada Desember 2024 dengan mengambil program untuk 1 tahun sampai November 2025.
Ia menjelaskan per bulannya membayar sekitar Rp 370.000 melalui kartu kredit.
Kemudian, sekitar bulan April 2025 dia mendapati adanya kenaikan harga member menjadi Rp 416.000.
“Jadi karena pembayaranku pakai kartu kredit, setiap bulannya itu aku selalu dapat notifikasi ada potongan tagihan itu per tanggal 1 karena sistemnya auto-debit tadi,” jelas Sonia, Rabu (16/7/2025).
Baca juga: Cak Ji Sidak Golds Gym atas Kasus Penutupan Sepihak yang Rugikan Ribuan Member
“Tapi, sewaktu bulan Juli 2025 aku masih sempat ngegym bisa masuk, cuma notifikasi auto-debit ku itu selalu gagal,” imbuhnya.
Ketika terakhir kali Sonia menggunakan Gold’s Gym pada 7 Juli 2025, salah seorang karyawan mengatakan, pembayaran gym mulai Juli 2025 telah berganti secara manual melalui transfer ke rekening.
Sebab, saat itu Gold’s Gym sudah diambil alih pihak Ciputra World Mall.
“Aku diberi info pembayaran mulai Juli itu manual transfer langsung ke rekening dengan maksimal pembayaran sampai 10 Juli 2025 karena katanya mau rebranding terus di takeover Ciputra World,” tuturnya.
Baca juga: Diduga Rampas Aset Perusahaan, Gold’s Gym Laporkan Oknum Internal ke Polisi
Karena merasa ada yang tidak beres, akhirnya Sonia pun menolak untuk melanjutkan pembayaran.
Lalu, dia mengetahui dari teman sesama gym bahwa Gold’s Gym disegel dan ditutup Ciputra World pada 11 Juli 2025.
“Tapi, mereka masih dengan percaya dirinya bilang kalau ini (Gold’s Gym) enggak tutup. Padahal sewaktu aku tanya seminggu sebelumnya kayak kelas zumba dan lainnya itu enggak ada. Lah, terus ngapain aku lanjut bayar kalau kelasnya enggak ada,” paparnya.
Ia mengaku tidak mendapatkan pemberitahuan apapun dari pihak manajemen Gold’s Gym apabila dilakukan penyegelan.
Sementara uang yang sudah dia setorkan sekitar Rp 2 juta.