Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Pesilat Vs Warga di Madiun, Polisi Tangkap 11 Orang

Kompas.com, 10 Juli 2025, 17:46 WIB
Muhlis Al Alawi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Tim Satuan Reskrim Polres Madiun menangkap 11 orang dalam insiden bentrokan kelompok pesilat dengan warga Dusun Bandungan, Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (10/7/2025). Akibat bentrokan itu, empat orang terluka, dua rumah rusak dan tiga sepeda motor remuk.

Kasi Humas Polres Madiun, Iptu Anita Diyah Puspitosari menyatakan, 11 orang yang ditangkap sedang menjelani pemeriksaan di Satuan Reskrim Polres Madiun.

“Kasus ini sementara ditangani tim Sat Reskrim Polres Madiun. Saat ini penyidik sementara memeriksa 11 orang yang berhasil diamankan polisi,” kata Anita.

Baca juga: Bentrokan Pesilat Vs Warga di Madiun: 4 Orang Luka, 2 Rumah dan 3 Motor Rusak

Anita menyatakan, pemeriksaan ini untuk mengetahui peran masing-masing dalam aksi bentrok pesilat dengan warga.

Menyoal motif bentrok antara pesilat dengan warga, Anita menyatakan polisi masih mendalaminya. Begitu pula dengan warga yang menjadi korban bentrokan tersebut masih dalam proses visum.

Baca juga: Petani Gagal Panen, Harga Tomat Meroket hingga Rp 27.000 Per Kg di Madiun

Untuk kepentingan penyidikan, polisi menyita beberapa batu dan tiga sepeda motor yang rusak akibat diamuk massa.

“Kami mendapatkan barang bukti di lokasi kejadian berupa batu dan tiga sepeda motor yang rusak,” kata Anita.

Diberitakan sebelumnya, empat orang dilaporkan terluka, dua rumah rusak, dan tiga sepeda motor remuk akibat bentrokan antara kelompok pesilat dengan warga Dusun Bandungan, Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (9/7/2025) sekitar pukul 22.30 WIB.

Bentrokan itu bermula saat rombongan pesilat dari salah satu perguruan yang berjumlah 50 orang pulang dari acara tasyakuran di wilayah Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Rabu (9/7/2025) malam.

RUSAK—Tiga sepeda motor milik warga rusak parah akibat bentrokan antara pesilat melawan warga Dusun Bandungan, Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (9/7/2025) malam. KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI RUSAK—Tiga sepeda motor milik warga rusak parah akibat bentrokan antara pesilat melawan warga Dusun Bandungan, Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (9/7/2025) malam.
Setibanya di lokasi kejadian, rombongan pesilat berhenti. Tak lama kemudian, terjadi bentrok antara rombongan pesilat dengan warga Dusun Bandungan. Bentrok antara warga dan pesilat membuat warga Dusun Bandungan keluar dari rumah setelah mendengar kentongan dusun dibunyikan. Akibatnya, bentrok yang terjadi semakin melibatkan banyak massa.

Akibat bentrokan itu, empat warga mengalami luka memar di kepala. Keempat warga yang mengalami luka tersebut berinisial T (33), EG (15), SU (35), dan FA (20). Sementara itu, dua rumah warga mengalami pecah kaca, yakni milik PA dan SU.

Sepeda motor yang rusak terdiri dari satu unit Yamaha Lexy, Honda Vario, dan Honda Beat.

Bentrokan tersebut bubar setelah polisi mendatangi lokasi kejadian. Tak hanya itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa pecahan kaca, batu, dan sepeda motor yang rusak akibat diamuk massa.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau