Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Alika Naila Putri, Bocah 9 Tahun asal Kota Batu Raih Emas di Ajang Porprov Jatim IX

Kompas.com, 4 Juli 2025, 19:41 WIB
Nugraha Perdana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Alika Naila Putri, bocah berusia 9 tahun asal Kota Batu, Jawa Timur, mengukir prestasi cemerlang di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025.

Dalam debutnya, Alika meraih medali emas pada nomor papan tepian yang berlangsung di kolam renang Taman Rekreasi Selecta, Kota Batu, Rabu (2/7/2025) dengan skor 5,22.

Dengan pencapaian ini, Alika berhasil mengungguli pesaingnya dari Sidoarjo yang meraih medali perak, serta atlet asal Pasuruan yang harus puas di posisi ketiga dengan medali perunggu.

Kemenangan ini menandai lahirnya bintang baru di cabang olahraga loncat indah dari Kota Batu.

Baca juga: Final Sepak Bola Putri Porprov IX Jatim 2025 Memanas, Kota Malang Akan Jalani Sidang disiplin PSSI Jatim

Meskipun ini adalah penampilan perdananya di tingkat regional, keberanian Alika terbukti lebih besar daripada postur tubuhnya yang mungil.

Sebelumnya, Alika juga berkompetisi di nomor papan 1 meter, di mana ia menempati posisi keempat.

Di balik prestasi yang diraihnya, terdapat dukungan penuh dari keluarga dan kedisiplinan tinggi dalam berlatih.

Ibu Alika, Oktafia Agus Setyarini, mengungkapkan bahwa Alika selalu didampingi kakek dan neneknya dalam setiap latihan dan pertandingan sebagai penyemangat.

"Alika setiap kali lomba dan latihan selalu didampingi oleh kakek neneknya dan juga saya. Sebagai penyemangat," ungkap Oktafia pada Jumat (4/7/2025).

Alika, yang lahir pada 27 Desember 2015, memulai les renang sejak usia 4,5 tahun.

Baca juga: Bupati Lumajang Janjikan Bonus untuk Atlet yang Dapat Medali Porprov IX Jatim, Ini Rinciannya

Latihannya sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, namun ia kembali melanjutkan di Lotus Aquatic Batu.

Rutinitas hariannya meliputi pulang sekolah, beristirahat sejenak, lalu langsung berlatih.

"Latihannya dibagi, tiga hari renang dan tiga hari loncat indah. Tapi pas mendekati Porprov, Alika full di loncat indah," ujar Oktafia.

Awalnya, Alika fokus pada cabang renang, namun bakatnya di loncat indah terlihat dari kemampuannya beradaptasi dengan cepat dan ketidaktakutannya terhadap ketinggian.

Sebelum meraih emas di Porprov, Alika sudah memiliki sejumlah prestasi, termasuk peringkat ke-3 lomba renang se-Malang Raya dan masuk 10 besar pada ajang selam nasional di Bali pada tahun 2024.

Menurut Oktafia, anaknya memiliki mental yang kuat.

Baca juga: Emil Dardak: Kirab Obor Porprov Jatim 2025 Jadi Simbol Persatuan dan Harapan Baru

"Latihan mulai intens sejak Mei. Anak ini enggak banyak mengeluh, cukup disiplin. Mentalnya kuat untuk anak seusia dia," tuturnya.

Ke depan, Oktafia berharap Alika akan terus berpartisipasi dalam berbagai kompetisi.

"Kalau ada event-event lagi, loncat indah atau apapun itu, asalkan renang atau loncat indah, insyaallah akan diikuti sama Alika," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau