Salin Artikel

Kisah Alika Naila Putri, Bocah 9 Tahun asal Kota Batu Raih Emas di Ajang Porprov Jatim IX

Dalam debutnya, Alika meraih medali emas pada nomor papan tepian yang berlangsung di kolam renang Taman Rekreasi Selecta, Kota Batu, Rabu (2/7/2025) dengan skor 5,22.

Dengan pencapaian ini, Alika berhasil mengungguli pesaingnya dari Sidoarjo yang meraih medali perak, serta atlet asal Pasuruan yang harus puas di posisi ketiga dengan medali perunggu.

Kemenangan ini menandai lahirnya bintang baru di cabang olahraga loncat indah dari Kota Batu.

Meskipun ini adalah penampilan perdananya di tingkat regional, keberanian Alika terbukti lebih besar daripada postur tubuhnya yang mungil.

Sebelumnya, Alika juga berkompetisi di nomor papan 1 meter, di mana ia menempati posisi keempat.

Di balik prestasi yang diraihnya, terdapat dukungan penuh dari keluarga dan kedisiplinan tinggi dalam berlatih.

Ibu Alika, Oktafia Agus Setyarini, mengungkapkan bahwa Alika selalu didampingi kakek dan neneknya dalam setiap latihan dan pertandingan sebagai penyemangat.

"Alika setiap kali lomba dan latihan selalu didampingi oleh kakek neneknya dan juga saya. Sebagai penyemangat," ungkap Oktafia pada Jumat (4/7/2025).

Alika, yang lahir pada 27 Desember 2015, memulai les renang sejak usia 4,5 tahun.

Latihannya sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, namun ia kembali melanjutkan di Lotus Aquatic Batu.

Rutinitas hariannya meliputi pulang sekolah, beristirahat sejenak, lalu langsung berlatih.

"Latihannya dibagi, tiga hari renang dan tiga hari loncat indah. Tapi pas mendekati Porprov, Alika full di loncat indah," ujar Oktafia.

Awalnya, Alika fokus pada cabang renang, namun bakatnya di loncat indah terlihat dari kemampuannya beradaptasi dengan cepat dan ketidaktakutannya terhadap ketinggian.

Sebelum meraih emas di Porprov, Alika sudah memiliki sejumlah prestasi, termasuk peringkat ke-3 lomba renang se-Malang Raya dan masuk 10 besar pada ajang selam nasional di Bali pada tahun 2024.

Menurut Oktafia, anaknya memiliki mental yang kuat.

"Latihan mulai intens sejak Mei. Anak ini enggak banyak mengeluh, cukup disiplin. Mentalnya kuat untuk anak seusia dia," tuturnya.

Ke depan, Oktafia berharap Alika akan terus berpartisipasi dalam berbagai kompetisi.

"Kalau ada event-event lagi, loncat indah atau apapun itu, asalkan renang atau loncat indah, insyaallah akan diikuti sama Alika," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/07/04/194157578/kisah-alika-naila-putri-bocah-9-tahun-asal-kota-batu-raih-emas-di-ajang

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com