LUMAJANG, KOMPAS.com - Aksi pencurian yang terjadi di Pasar Grati, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menjadi sorotan setelah sebuah video yang menunjukkan kondisi kios-kios di pasar tersebut viral di media sosial.
Video tersebut diunggah akun TikTok @sky193272 pada Rabu (25/6/2025) dan telah ditonton sebanyak 41.000 kali.
Dalam video itu, seorang pedagang perempuan menunjukkan enam kios yang ditemukan dalam keadaan kunci terbuka.
"Viral Pasar Grati dibobol maling, enam warung terbuka semua kuncinya, ini warung Pasar Grati dibobol maling siang-siang," ungkapnya dalam rekaman tersebut.
Baca juga: Video Viral Penangkapan Maling Motor di Mal Cileungsi, Polisi Beri Penjelasan
Ia juga melaporkan bahwa tujuh tabung elpiji hilang dari kios-kios yang dibobol.
"Mencuri tabung, punya saya empat (tabung), punya Yati tiga (tabung), enam warung dibuka semua," tambahnya.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro Abimanyu, mengonfirmasi kebenaran video tersebut.
Menurutnya, video itu direkam pada Senin (23/6/2025) sore oleh seorang pedagang bernama Siti Naisah (57), warga Desa Klampokarum, Kecamatan Tekung.
"Betul video itu diambil hari Senin sore kemarin, korbannya Bu Siti. Petugas Polsek Sumbersuko sudah datang dan melakukan olah TKP," kata Untoro melalui sambungan telepon, Kamis (26/6/2025).
Dari hasil olah TKP, Untoro menjelaskan bahwa enam kios mengalami kerusakan pada kuncinya, namun hanya dua kios yang mengalami kehilangan.
Baca juga: Kisah Tragis Korban Judi Online di Jambi, dari Perawat Jadi Maling Motor
"Memang ada enam warung yang dibuka, tapi yang kehilangan hanya dua warung. Yang hilang itu tabung elpiji total ada tujuh buah," ujarnya.
Meskipun demikian, Untoro menambahkan bahwa pemilik warung yang menjadi korban pencurian belum melaporkan kejadian ini secara resmi ke Mapolres Lumajang.
"Yang bersangkutan belum buat laporan resmi ke Mapolres, tapi tetap kasus ini kami selidiki," pungkasnya.
Pihak kepolisian berkomitmen menyelidiki lebih lanjut terkait kasus pencurian ini meskipun laporan resmi belum diajukan korban.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang