Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaun Pengantin Rizky Ridho-Sendy Karya Desainer Asal Surabaya

Kompas.com, 23 Juni 2025, 17:28 WIB
Izzatun Najibah,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemain Timnas Indonesia, Rizky Ridho melabuhkan hatinya dalam ikatan pernikahan kepada Sendy Aulia. Keduanya melangsungkan pernikahan di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (22/6/2025).

Pesta pernikahan ini dihadiri para pemain sepak bola Tanah Air, mulai dari pemain Persija, Persebaya hingga pemain yang tergabung dalam Timnas Indonesia.

Kehadiran pemain Timnas seperti Marselino Ferdinan, Nadeo Argawinata, Ernando Ari pun menyita perhatian tamu undangan.

Baca juga: Kemeriahan Resepsi Pernikahan Rizky Ridho di Surabaya, Nadeo Sempat Joget dan Bernyanyi

Namun, yang tak kalah menarik adalah gaun yang dikenakan oleh Rizky Ridho dan Sendy. Gaun pasangan ini merupakan karya desainer asal Surabaya, Catherine Wong (35).

Ada tiga kostum karya Chaterine yang dikenakan oleh Rizky Ridho dan Sendy. Berwarna putih untuk akad, emerald blue dan merah yang digunakan untuk resepsi.

“Pada saat dia datang ke sini dengan konsep yang masih netral. Dia ingin warnanya navy dan merah tapi kita merasa bahwa Ridho merupakan orang bintang. Otomatis kita ingin dia dipandang dengan baju yang tidak biasa saja,” kata Chaterine saat ditemui Kompas.com, Senin (23/6/2025).

Baca juga: Daftar Pemain Indonesia Vs Jepang Sore Ini: Rizky Ridho Absen, Jordi Amat Kembali Masuk Skuad

Catherine yang ingin membuat kliennya merasa puas dengan balutan jas stylish dan gaun elegan, merajut setiap helainya dengan konsep unik.

Ada motif burung garuda pada gaun merah dan jaring gawang untuk gaun emerald blue. Dua unsur tersebut tak lepas dari jati diri seorang Rizky Ridho yang dikenal sebagai pemain Timnas Indonesia.

“Kalau yang diakad mungkin aku bikinnya agak lebih simple karena akad lebih mengutamakan syahdu, sakral, kita bikinin kalem, supaya nanti di resepsinya tuh lebih gong,” ungkapnya.

Panjang gaun yang dikenakan Sendy kurang lebih sekitar 1,5 meter dengan pengerjaan empat bulan lamanya.

Pasangan Rizky Ridho asal Surabaya tersebut nampak cantik dan anggun. Sentuhan gaun dengan motif dari rajutan payet dibalut hijab menampilkan sisi kemewahan.

Sementara pemain yang pernah mengemban sebagai Kapten Timnas tersebut terlihat tampan kharismatik dengan setelan jas yang pas di badan.

Bek Timnas Indonesia dan Persija, Rizky Ridho menikah dengan Sendy Aulia di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (22/6/2025) lalu. Busana pengantin yang dikenakan keduanya pun turut mencuri perhatian.Dok. Instagram Stories Anarav.label Bek Timnas Indonesia dan Persija, Rizky Ridho menikah dengan Sendy Aulia di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (22/6/2025) lalu. Busana pengantin yang dikenakan keduanya pun turut mencuri perhatian.
Puluhan tahun berkecimpung di dunia fashion, Catherine mengaku tak menemukan kesulitan. Hanya saja, paha dan lengan Rizky Ridho yang berotot membuatnya ekstra was-was.

“PR-nya di celana karena kalau timnas-timnas ini otot kakinya gede jadi otot paha, otot betis itu kan gede nah jadi pada saat kita mau bikinin celananya itu slim fit takutnya tuh malah enggak bisa masuk,” tutrunya.

Catherine mengaku bukan pertama kalinya membuatkan setelan gaun pernikahan untuk pemain Timnas Indonesia.

Klien pemain Timnas pertamanya adalah Hansamu Yama, kemudian Evan Dimas, Andik Firmansyah hingga Rizky Ridho.

Menurut Catherine, setiap pemain memiliki sisi keunikan masing-masing dalam memilih gaun pernikahannya. Tetapi, pengalaman paling berkesan dirasakan saat membuatkan jas dan gaun pernikahan untuk Rizky Ridho.

“Rizky Ridho ini aku bisa bilang dia yang paling unik, kayaknya jadi dia paling stylist, aku lebih bisa olah gitu lho. Kalau Mas Evan dan lain-lain lebih mempercayakan ke kami,” tuturnya.

Bagi pemilik butik Anarav Label tersebut, keinginan klien adalah kunci untuk memberikan hasil yang terbaik karena ada rasa kepuasan tersendiri.

“Saya sebagai desainer itu kan juga mau klien punya keinginan, nah tapi kalau Ridho ini langsung dari awal itu sudah request ini. Sehingga kita bener-bener mikirin dan seru banget karena ya bisa saling timbal balik gitu dengan adanya komunikasi,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau