Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Anak Tidak Sekolah di Malang Turun 41 Persen, Pemkot Kejar Target Tuntaskan 3.250 Anak Lagi

Kompas.com, 12 Juni 2025, 17:00 WIB
Nugraha Perdana,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menunjukkan komitmen serius dalam menangani masalah Anak Tidak Sekolah (ATS) dengan menargetkan penyelesaian 3.250 anak yang masih tersisa.

Angka ini merupakan hasil dari penurunan sebesar 41 persen dibandingkan data tahun 2024 yang tercatat ada 5.555 anak tidak mengenyam pendidikan.

Walikota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM mengatakan, pendidikan adalah hak fundamental setiap anak, dan Pemkot Malang tidak akan membiarkan satu pun anak tertinggal.

"Persoalan Anak Tidak Sekolah bukan sekadar angka statistik. Ini adalah tantangan nyata yang membutuhkan solusi sistemik, kolaboratif, dan berkelanjutan," ujar Wahyu Hidayat, Kamis (12/6/2025).

Baca juga: Siswi SMK di Tulungagung Tewas Usai Motornya Gagal Mendahului dan Jatuh Usai Pulang Sekolah

Dikatakannya, komitmen ini diperkuat dengan digelarnya kegiatan Diseminasi Hasil Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) pada Rabu (11/6/2025), kemarin.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tersebut menjadi landasan bagi penyusunan dokumen perencanaan di seluruh satuan pendidikan.

Wahyu mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat dalam proses identifikasi, pendampingan, hingga reintegrasi anak-anak kembali ke sistem pendidikan.

"Hasil yang dipaparkan adalah cermin semangat gotong royong untuk mewujudkan keadilan pendidikan di Kota Malang," katanya.

Baca juga: Farhan Sayangkan Saber Pungli Dibubarkan di Tengah Penyelidikan Jual Beli Kursi Sekolah

Wahyu mendesak seluruh jajaran pendidikan untuk tidak berhenti pada tahap pendataan.

Ia menginstruksikan agar setiap satuan pendidikan menyusun rencana aksi yang konkret dan inklusif.

"Dokumen perencanaan harus responsif dan menyertakan program strategis untuk mengakomodasi anak-anak ini kembali belajar. Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga rumah pemulih bagi mereka yang pendidikannya terputus," ungkapnya.

Ia menitipkan pesan agar seluruh dinas terkait dan elemen masyarakat bersinergi membangun ekosistem pendidikan yang memberdayakan dan memulihkan.

Sebagai bentuk penghargaan atas capaian rapor pendidikan terbaik, Pemkot Malang memberikan piagam kepada 12 sekolah dari berbagai jenjang.

Baca juga: Sekolah Tak Kunjung Dibangun Setelah Terbakar, Siswa SD di Maluku Tengah Terpaksa Menumpang

Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi seluruh satuan pendidikan untuk terus meningkatkan kualitas.

Daftar penerima penghargaan, diantaranya untuk SD Negeri Terbaik yakni SDN Polehan 5, SDN Kota Lama 1 dan SDN Mojolangu 5.

Kemudian, SD Swasta Terbaik yakni SD Insan Amanah, SD Islam Sabilillah Malang dan SD PJ Global School.

Selanjutnya, SMP Negeri Terbaik yakni SMPN 1 Malang, SMPN 4 Malang dan SMPN 5 Malang.

Terakhir, untuk SMP Swasta Terbaik yakni SMP Insan Amanah, SMP Katolik Frateran Celaket 21 dan SMP Katolik Santa Maria 01.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau