Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Surabaya Siapkan Ekstrakurikuler Esport, Eri Cahyadi Sebut Salurkan Potensi Anak

Kompas.com, 3 Juni 2025, 15:53 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengumumkan rencana menyiapkan ekstrakurikuler sekolah berbasis game online atau esport.

Inisiatif ini bertujuan untuk menyalurkan potensi anak-anak di luar bidang akademik.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa ekstrakurikuler esport tidak hanya akan berfokus pada permainan Mobile Legends, tetapi juga akan mencakup game online lain yang memiliki banyak peminat.

"Kita lagi siapkan. Saya minta Kadis Pendidikan, bukan eskul Mobile Legends saja, sak jane (sebenarnya) sing paling sing rame saiki opo (sekarang apa)," ujar Eri di Surabaya, Selasa (3/6/2025).

Eri menambahkan bahwa setiap anak memiliki potensi dan minat yang berbeda di berbagai bidang.

Baca juga: Eri Cahyadi Pimpin Langsung Operasi Pemberantasan Premanisme dan Jukir Liar di Surabaya

Oleh karena itu, pendidikan non-akademik juga diperlukan untuk menambah keterampilan mereka.

"Ada anak yang punya kelebihan di bidang olahraga, tapi dia akademiknya tidak bisa. Yo wis, biasanya akademik tapi segini, didorong, ada yang punya jiwa seni didorong dan itu tidak mudah," ujarnya.

Wali Kota juga berharap kepada orang tua agar dapat menyalurkan potensi anak-anak mereka.

"Saya berharap kepada orangtua, ketika anaknya memiliki potensi di mana, salurkan potensi itu. Tidak semua potensi itu kudu (harus) lewat dadi akademik semua," tambahnya.

Lebih lanjut, Eri mengungkapkan harapannya agar program ekstrakurikuler esport dapat menjaring atlet dari kalangan siswa.

Dengan cara ini, bakat para murid dapat tersalurkan dan menghasilkan prestasi.

"(Esport) bisa menghasilkan prestasi loh, entuk duit (dapat uang) loh ketika dia bisa menjadi juara. Surabaya sing (yang) FIFA sepak bola iku Indonesia kan juara Piala Dunia," tutup Eri.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh, menjelaskan bahwa Mobile Legends merupakan salah satu permainan ponsel yang banyak dimainkan anak-anak.

Baca juga: Eri Cahyadi Bakal Keluarkan SE Pengusaha Wajib Sediakan Jukir Gratis

"Semua itu kan kita cari manfaat yang terbaik untuk anak-anak, contohnya (permainan) digital ini kan menjadi idola, kebiasaan," kata Yusuf saat dikonfirmasi pada Jumat (23/5/2025).

Yusuf menekankan pentingnya peran sekolah dalam mengarahkan siswa untuk memanfaatkan game secara positif, termasuk memasukkannya ke dalam program ekstrakurikuler.

"Itu kita salurkan, yang kebiasaan (bermain Mobile Legend) tadi dimasukkan ke minatnya anak-anak, supaya nanti terarah. Sekarang kan (eranya) digital, jadi supaya terarah," ujarnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa Dispendik Surabaya akan membantu dalam mencari pelatih berkualitas untuk program ini.

"Pelatihannya bisa bertahap, contoh sama teman-teman tadi (pemain) Mobile Legend, teman-teman Esport, nanti akan berkembang, kita ambil per-wilayah, nanti dikembangkan," ucapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau