SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengumumkan rencana menyiapkan ekstrakurikuler sekolah berbasis game online atau esport.
Inisiatif ini bertujuan untuk menyalurkan potensi anak-anak di luar bidang akademik.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa ekstrakurikuler esport tidak hanya akan berfokus pada permainan Mobile Legends, tetapi juga akan mencakup game online lain yang memiliki banyak peminat.
"Kita lagi siapkan. Saya minta Kadis Pendidikan, bukan eskul Mobile Legends saja, sak jane (sebenarnya) sing paling sing rame saiki opo (sekarang apa)," ujar Eri di Surabaya, Selasa (3/6/2025).
Eri menambahkan bahwa setiap anak memiliki potensi dan minat yang berbeda di berbagai bidang.
Baca juga: Eri Cahyadi Pimpin Langsung Operasi Pemberantasan Premanisme dan Jukir Liar di Surabaya
Oleh karena itu, pendidikan non-akademik juga diperlukan untuk menambah keterampilan mereka.
"Ada anak yang punya kelebihan di bidang olahraga, tapi dia akademiknya tidak bisa. Yo wis, biasanya akademik tapi segini, didorong, ada yang punya jiwa seni didorong dan itu tidak mudah," ujarnya.
Wali Kota juga berharap kepada orang tua agar dapat menyalurkan potensi anak-anak mereka.
"Saya berharap kepada orangtua, ketika anaknya memiliki potensi di mana, salurkan potensi itu. Tidak semua potensi itu kudu (harus) lewat dadi akademik semua," tambahnya.
Lebih lanjut, Eri mengungkapkan harapannya agar program ekstrakurikuler esport dapat menjaring atlet dari kalangan siswa.
Dengan cara ini, bakat para murid dapat tersalurkan dan menghasilkan prestasi.
"(Esport) bisa menghasilkan prestasi loh, entuk duit (dapat uang) loh ketika dia bisa menjadi juara. Surabaya sing (yang) FIFA sepak bola iku Indonesia kan juara Piala Dunia," tutup Eri.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh, menjelaskan bahwa Mobile Legends merupakan salah satu permainan ponsel yang banyak dimainkan anak-anak.
Baca juga: Eri Cahyadi Bakal Keluarkan SE Pengusaha Wajib Sediakan Jukir Gratis
"Semua itu kan kita cari manfaat yang terbaik untuk anak-anak, contohnya (permainan) digital ini kan menjadi idola, kebiasaan," kata Yusuf saat dikonfirmasi pada Jumat (23/5/2025).
Yusuf menekankan pentingnya peran sekolah dalam mengarahkan siswa untuk memanfaatkan game secara positif, termasuk memasukkannya ke dalam program ekstrakurikuler.
"Itu kita salurkan, yang kebiasaan (bermain Mobile Legend) tadi dimasukkan ke minatnya anak-anak, supaya nanti terarah. Sekarang kan (eranya) digital, jadi supaya terarah," ujarnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa Dispendik Surabaya akan membantu dalam mencari pelatih berkualitas untuk program ini.
"Pelatihannya bisa bertahap, contoh sama teman-teman tadi (pemain) Mobile Legend, teman-teman Esport, nanti akan berkembang, kita ambil per-wilayah, nanti dikembangkan," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang