Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Dugaan Penipuan Lisa Mariana di Surabaya Lapor ke Polisi

Kompas.com, 30 Mei 2025, 17:22 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Warga Surabaya berinisial AA (27), korban dugaan penipuan Lisa Mariana, melaporkan peristiwa yang dialaminya ke aparat kepolisian. Dia berharap kasus tersebut diusut tuntas.

AA mengatakan, dirinya sudah mengalami kerugian Rp 1,8 juta dan tidak mendapat kejelasan dari pihak Lisa Mariana. Karenanya, ia memutuskan melapor ke Mapolrestabes Surabaya, Selasa (27/5/2025).

"Kata SPKT-nya kalau penipuan online itu harus bikin kayak surat pengaduan. Karena saya bisanya malam dan cari fotocopy-an dekat Polrestabes enggak ada," kata AA, saat dikonfirmasi, Jumat (30/5/2025).

Akhirnya, AA memutuskan pulang dan berniat kembali ke Polrestabes Surabaya keesokan harinya. Lalu, dia baru membawa semua berkas yang diperlukan, Rabu (28/5/2025).

Baca juga: Korban Dugaan Penipuan Jastip Lisa Mariana Disebut Lebih dari 1 Orang

"Kaya bukti chat, bukti transfer, kronologinya seperti apa, itu sudah saya serahkan ke SPKT, terus katanya akan dikirim ke belakang tempat penyidikan paling ya, terus nanti nunggu panggilan," ujarnya.

Sedangkan, kata AA, dirinya diminta untuk menunggu untuk dimintai berita acara pemeriksaan (BAP). Namun, dia tak mengetahui secara pasti tanggal yang ditentukan.

"Tapi memang SPKT-nya ramai banyak orang laporan pas itu, (dipanggilnya) beberapa hari lagi, nanti dipanggil. Saya dapat surat tanda terima lapor, belum dapat nomor laporan," ungkapnya.

AA berharap, aparat kepolisian segera mengusut kasus dugaan penipuan tersebut sampai tuntas. Sebab, dia khawatir banyak orang menjadi korban tindakan Lisa Mariana.

"Meskipun itu nominalnya (kerugiannya) enggak seberapa, tapi harusnya kasusnya tetap diproses, apalagi Lisa Mariana ini publik figur, jadi seharusnya enggak seperti itu," ucapnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanti belum merespon, ketika dikonfirmasi perihal pelaporan korban dugaan penipuan oleh Lisa Mariana.

Baca juga: Wanita di Surabaya Ngaku Ditipu Lisa Mariana, Modus Jual Piama Bermerek Murah

Diberitakan sebelumnya, AA mengetahui nama Lisa Mariana, karena ramainya pemberiataan dengan Ridwan Kamil. Akhirnya, dia mengikuti Instagramnya untuk mendapatkan kabar terbaru.

"Dia (Lisa) live piama di TikTok, bilangnya original, sempat heran brand besar harganya kok Rp 350 ribu padahal di mal itu Rp 1 juta sampai Rp 2 juta," kata AA, saat dikonfirmasi, Jumat (30/5/2025).

Akhirnya, AA tertarik dengan harga murah yang ditawarkan Lisa. Lalu, dia memesan piyama itu dengan menghubungi nomor yang tertera di Instagram, Jumat (16/5/2025).

"Saya order 3 piama harganya Rp 1.089.000, habis ditotalin dikasih nomor rekening atas nama Lisa Mariana, setelahnya saya bayar dan tanya kirim kapan kak, katanya besok sayang," ujarnya.

Selanjutnya, AA kembali memesan 2 piyama dan 2 pouch atau tas kecil ke nomor tersebut, dengan harga Rp 729.000, Minggu (18/5/2025). Dia mengirim lagi uangnya ke nomor rekening Lisa.

Baca juga: Lisa Mariana Tantang Ridwan Kamil Tes DNA, Buktikan Ayah Biologis Anaknya

"Selasa (20/5/2025) saya tanyakan resinya, karena saya tinggal di apartemen jadi kalau enggak mantau paketan sendiri, enggak tahu datang atau belum. Tapi tidak ada respon," ujarnya.

Lalu, AA memutuskan untuk menghubungi lagi melalui pesan WhatApp dengan nomor yang berbeda, Sabtu (24/5/2025). Kali ini direspon oleh admin yang bersangkutan.

"Setelah ramai berita adminnya chat saya, bilang barangnya mau dikirim. Terus saya bilang, anda yang bilang mau refund uang saya, kenapa enggak segera direfund," ucapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau