Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbobot 999 Kg, Sapi Kurban Prabowo di Magetan Diberi Nama Blangor

Kompas.com, 30 Mei 2025, 13:41 WIB
Sukoco,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Sapi kurban Presiden Prabowo Subianto di Magetan, Jawa Timur, jenis limosin berbobot 999 kilogram.

Nuryanto, peternak sapi di Kelurahan Plaosan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pemilik sapi yang diberi nama Blangor, mengatakan, dengan perawatan yang dilakukan, dia yakin saat disembelih di Masjid Agung Baitussalam nanti, sapi itu sudah akan mencapai bobot 1 ton.

“Ini jenis sapinya limosin, bobotnya 999 kilogram dengan harga Rp 100 juta,” ujarnya ditemui di kandang miliknya pada Kamis (29/5/2025).

Baca juga: Kisah Ridwan, Perawat Sapi Kurban di Semarang dengan Pijat dan Jamu Tradisional

Nuryanto mengaku, tiga minggu yang lalu, tim dari Presiden Prabowo memantau kondisi kesehatan sapi serta perawakan sapi Blangor miliknya.

Baru seminggu yang lalu, sapi miliknya dipastikan dibeli Presiden Prabowo untuk hewan kurban.

“Dipantau ada tiga minggu yang lalu, dan kepastian dibeli hari Kamis (22/5/2025) kemarin kita dipanggil ke Surabaya,” imbuhnya.

Baca juga: Sapi Mati karena Stres, Stok Sapi Kurban di Palopo Turun Jelang Idul Adha

Nuryanto mengaku tidak ada perawatan istimewa untuk Blangor, bahkan sapi kurban Presiden Prabowo tersebut disatukan dengan sapi peliharaan lainnya.

Untuk makan pun tak ada yang istimewa, menu utamanya adalah jerami segar serta pakan tambahan dengan asupan protein tinggi.

Sesekali Blangor diberi jamu dari campuran empon-empon temulawak.

“Pakannya ya jerami. Kalau kurang selera makan, dikasih jamu temulawak, seperti kita kalau kurang nafsu makan, jamunya itu,” katanya.

Karena akhir-akhir ini kondisi cuaca di Kabupaten Magetan sering turun hujan, Nuryanto meminta perawat sapi tidak memandikan sapi mereka, namun tetap menjaga kebersihan kandang dengan menyemprot kotoran sapi agar kondisi kandang tetap bersih.

“Karena kondisi cuaca di sini sering hujan, kita jarang memandikan, hanya dibersihkan kandangnya,” katanya.

Nuryanto mengaku senang mendapat pengalaman sapi peliharaannya dibeli orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Dia berharap bisa kembali menghasilkan sapi yang berkualitas dan bisa menghasilkan hewan kurban untuk presiden lagi.

“Senang sekali sapi di sini dibeli Pak Presiden. Sebelumnya belum pernah. Semoga tahun depan bisa menghasilkan sapi yang berkualitas lagi,” ucapnya.

Si Belangor, menurut Nuryanto, dibeli dari pasar hewan di Magetan setahun yang lalu dengan bobot sekitar 500 kilogram.

Dengan perawatan dari empat karyawan yang dipekerjakan di peternakan miliknya, Blangor tumbuh lebih pesat dibandingkan dengan sapi peliharaan lainnya.

Meski saat ini berat Si Belangor baru 999 kilogram, Nuryanto memastikan jika Hari Raya Idul Adha nanti berat Si Belangor sudah bisa mencapai 1 ton.

“Beratnya saat ini 999 kilogram, InsyaAllah saat Hari Raya Idul Adha nanti bobotnya sudah mencapai 1 ton,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Gerai Koperasi Merah Putih Dibangun di Lahan Produktif, Aktivis Lingkungan Bersuara
Gerai Koperasi Merah Putih Dibangun di Lahan Produktif, Aktivis Lingkungan Bersuara
Surabaya
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Surabaya
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Surabaya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau