SURABAYA, KOMPAS.com - Olahraga seperti sepak bola atau bulu tangkis memang menjadi cabang olahraga yang paling diminati di Indonesia.
Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa pasti pernah melakukan permainan tersebut baik sebagai ajang perlombaan resmi ataupun hanya untuk bersenang-senang
Di sisi lain, adanya kehadiran banyak cabang olahraga moderen, tak bisa dipungkiri semakin menggeser keberadaan olahraga tradisional.
Ditambah lagi, banyak generasi muda yang lebih dulu mengenal teknologi digital ketimbang tradisi olahraga tradisional.
Baca juga: Usaha Rumahan Masakan Italia Tanpa Pengawet yang Laris di Surabaya
Berdasarkan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) Ada ribuan olahraga tradisional di Indonesia yang berpotensi punah, dengan perkiraan antara 5.140 hingga 7.710 jenis.
Pada dasarnya permainan rakyat atau tradisional terbagi atas dua jenis, yaitu permainan tanpa peralatan dan permainan dengan peralatan.
Bahkan, masih ada ratusan olahraga tradisional lain yang namanya semakin jarang didengar masyarakat.
Komisi Olahraga Tradisional Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Surabaya, Slamet ungkap masih banyak macam olahraga tradisional yang berisiko punah karena tergantikan dengan teknologi digital.
“Ada banyak banget misalnya Gedebung itu dari Yogyakarta, Sumpitan dari suku Dayak, kalau Surabaya ada namanya Ongsrotan,” ujar Slamet, Kamis (29/5/2025).
Olah karenanya, untuk melestarikan tradisi olahraga tradisional tersebut, Pemerintah Kota Surabaya mengadakan lomba permainan tradisional dalam event Surabaya Pesta Pora di THP Kenjeran Surabaya.
“Ini permainan tradisional yang sebetulnya seluruh penduduk Indonesia tahu dan memang perlu dilestarikan. Bagaimanapun ini dikenalkan kepada anak-anak biar budaya ini tidak hilang,” ujar dia.
Selain itu, perlombaan ini juga berupaya untuk mengurangi anak-anak bermain gadget.
“Anak-anak harus tetap sehat, bergerak. Nah, dengan olahraga tradisional pun mereka bisa berprestasi,” ujarnya.
Baca juga: Putusan MK soal Sekolah Gratis Disambut Hangat Warga Surabaya: Harusnya dari Dulu
Ada dua jenis olahraga yang diadakan yakni hadang yang diikuti 11 tim dan tarik tambang yang diikuti 8 tim dengan peserta SD dan SMP se-Surabaya.
Dia berharap melalui kegiatan ini agar budaya lomba tradisional tidak hilang, serta Pemkot Surabaya dapat mendorong para atlet terbaik untuk mengikuti perlombaan di tingkat nasional.
“Kita ini setiap dua tahun sekali ada kejuaraan namanya Fornas (Formularium Nasional), nanti dari setiap kabupaten kota diberangkatkan atlet terbaik akan diberangkatkan ke Fornas,” ucapnya.
Surabaya Pesta Pora 2025 berlangsung mulai dari 29 Mei sampai 1 Juni 2025.
Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732.
Berbagai kegiatan mulai dari kompetisi e-sport, fun climbing, mukbang party, hingga pesta gelembung akan berlangsung pada Kamis ini di THP Kenjeran Surabaya.
Pengunjung dapat menikmati landscape dan semilir angin laut Pantai Kenjeran sembari menyantap aneka makanan dan minuman dari yang disediakan tenant UMKM.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang