MALANG, KOMPAS.com - Terduga pelaku pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter AY rencananya akan dilakukan gelar perkara pada Senin (26/5/2025) mendatang.
Dokter AY sebelumnya telah menjalani pemeriksaan lanjutan pada Kamis (22/5/2025) dari sore hingga malam.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Muhammad Soleh mengatakan, pemeriksaan dokter AY berlangsung mulai pukul 17.00 WIB hingga 20.00 WIB.
"Jadi kita kemarin sudah melakukan pemeriksaan tahap penyidikan, dari jam 5 sore dan selesai jam 8 malam," kata Soleh, Jumat (23/5/2025).
Baca juga: Dokter AY Penuhi Panggilan Lanjutan dalam Penyidikan Dugaan Pelecehan Pasien
Hasil pemeriksaan tadi malam rencananya akan dikonfrontir dengan hasil pemeriksaan saksi-saksi lainnya.
"Baik kepada ahli pidana, maupun ahli-ahli yang lain, nanti hari Senin kita gelarkan untuk bisa atau tidaknya dokter AY ditetapkan sebagai tersangka," katanya.
Ditanya apakah dokter AY berpotensi sebagai tersangka atau masih mengelak terhadap dugaan perbuatan yang dilakukannya, Kompol Soleh masih belum bisa menjawab.
"Hari Senin kita gelarkan untuk memenuhi unsur semuanya dan apabila memang terpenuhi akan kita tetapkan dokter AY sebagai tersangka," katanya.
Saat gelar perkara nanti rencananya juga akan dihadirkan semua pihak dalam kasus tersebut.
"Ya didatangkan beberapa pihak memang komponen gelarnya, orang-orang yang menjadi, personal-personal di dalam komponen gelar perkara," sambungnya.
Baca juga: RS Erni Medika Disebut Belum Layak Tangani Pasien Gawat Darurat, BPRS Jambi: Belum Terakreditasi
Sebelumnya, seorang perempuan berinisial QAR (31) mengaku kepada publik telah menjadi korban pencabulan oleh oknum dokter di salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang, Jawa Timur.
Hal itu diungkapkannya melalui beberapa postingan di media sosial Instagramnya pada Selasa (15/4/2025).
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, QAR mengatakan, peristiwa yang dialaminya terjadi pada September 2022 lalu.
Perempuan asal Bandung, Jawa Barat itu menyampaikan, bahwa pada saat itu dirinya sedang berlibur ke Malang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang