Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Persebaya Bakal Jadi Destinasi Baru di Surabaya, Lahannya Seluas 1.000 Meter Persegi di GBT

Kompas.com, 20 Mei 2025, 21:59 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemkot Surabaya bersama Persebaya Surabaya sepakat mendirikan Museum Persebaya Surabaya tahun ini.

Berdiri di area Gelora Bung Tomo (GBT), museum Persebaya ini juga disiapkan sebagai destinasi wisata baru di Kota Buaya.

"Bapak Wali Kota (Eri Cahyadi) telah bertemu dengan Persebaya untuk mematangkan rencana pembangunan Museum Persebaya," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah, Selasa (20/5/2025).

Kesepakatan tersebut menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan antara Pemkot Surabaya dengan manajemen Persebaya, Senin (19/5/2025).

Baca juga: Bukan Barak Militer ala Dedi Mulyadi, Eri Cahyadi Bakal Kirim Pelaku Tawuran ke Kampung Anak Negeri

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Direktur operasional Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi hadir langsung dalam pertemuan tersebut.

Hidayat yang hadir dalam pertemuan itu mengungkapkan bahwa Persebaya menjelaskan detail desain pembangunan museum ini.

Menggunakan GBT yang merupakan aset Pemkot Surabaya, desain pembangunan museum akan disiapkan oleh manajemen Persebaya.

Pada pertemuan di Balai Kota Surabaya, pihak Persebaya juga memaparkan detail bagian museum Persebaya nantinya.

"Jadi nanti ada cerita perjalanan tentang Persebaya tempo dulu hingga sekarang. Tampilan lebih modern dengan sentuhan teknologi AI (Artificial Intelligence)," kata Hidayat.

Baca juga: Diana Laporkan Pemkot Surabaya ke Ombudsman, Eri Cahyadi: Melindungi Warga Lebih Penting

Tak sekadar memperlihatkan capaian Persebaya, museum yang akan berlokasi di area gate 1 GBT ini akan dilengkapi dengan area permainan bagi pengunjung.

"Ada area bermain game seputar bola, kafe, dan sarana lainnya. Total luasnya sekitar 1.000 meter persegi lebih," kata Hidayat.

Mengadopsi museum milik tim bola Eropa, Museum Persebaya akan menjadi kebanggaan baru bagi warga kota, khususnya pendukung fanatik Tim Bajul Ijo, bonekmania.

"Juga ada diorama 3D juga. Suasananya kekinian," katanya.

Ditargetkan, museum ini akan mulai dibangun tahun ini.

"Untuk kerjasamanya (antara Pemkot dengan Persebaya), akan didetailkan melalui Bagian Hukum (Bagian Hukum dan Kerjasama Sekretariat Daerah Kota Surabaya)," terangnya.

Baca juga: Eri Cahyadi: Jangan Alasan Wisuda Hanya Dibayar Siswa Mampu, Bisa Berujung Bullying ke Siswa Tak Mampu

Mengutip arahan Wali Kota Eri, Hidayat menjelaskan bahwa museum ini diharapkan dapat memperkuat image Surabaya sebagai kota olahraga.

Khususnya kota sepakbola bertaraf internasional.

Sebelumnya Pemkot Surabaya juga memiliki Museum Olahraga Surabaya (MOS) sebagai wisata edukatif bertema olahraga di Jalan Indragiri.

Tepatnya di kompleks Gelora Pantjasila dan bersebelahan dengan Lapangan THOR.

Apalagi menurut Cak Eri, Persebaya tidak mungkin bisa dilepaskan dari perkembangan kemajuan olahraga di Kota Pahlawan.

"Surabaya, khususnya GBT juga identik dengan Persebaya. Kalau bicara Surabaya, ya pasti Bonek. Kalau Bonek, ya pasti Persebaya. Kalau Persebaya, ya pasti Surabaya," ujar dia.

Baca juga: Terpilih dalam Munas, Walkot Surabaya Eri Cahyadi Kembali Pimpin Apeksi 2025-2030

Museum Persebaya juga sebagai bentuk apresiasi Pemkot Surabaya atas kiprah Persebaya Surabaya selama ini.

Nantinya, museum ini akan menjadi bagian dari sport tourism di Surabaya.

"Ini menjadi milik Kota Surabaya," katanya.

Untuk diketahui, jumlah kunjungan wisatawan di Surabaya meningkat setiap tahunnya.

Pada tahun 2023, jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Surabaya mencapai 17.425.476 orang, yaitu 16.139.571 wisatawan nusantara (wisnus) dan 1.285.905 wisatawan mancanegara (wisman).

Kemudian pada tahun 2024, Surabaya mencatat sekitar 18 juta kunjungan wisatawan.

"Museum ini kan menjadi bagian dari fasilitas GBT yang tentu sangat membanggakan bagi warga Surabaya," kata Hidayat.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Museum Persebaya Jadi Destinasi Baru di Surabaya, Cak Eri Siapkan Lahan 1000 Meter Persegi di GBT.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau