Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Ojol di Surabaya, Perwakilan Diskominfo Jatim Naik Mobil Komando dan Angkat Bicara

Kompas.com, 20 Mei 2025, 10:51 WIB
Azwa Safrina,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Demonstran driver ojek online (ojol) mulai memadati Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Selasa (20/5/2025).

Pantauan Kompas.com sekitar pukul 09.30 WIB terlihat demonstran yang mengenakan jaket hijau sambil membawa beberapa bendera aliansi ojol berjejer di lajur kanan sepanjang Jalan A. Yani, Surabaya.

Selanjutnya, demonstran langsung memarkirkan mobil komandonya tepat di depan Kantor Diskominfo Jatim.

Baca juga: Demo Ojol di Surabaya, Jalan Ahmad Yani Macet

Meski tak ada kawat berduri yang terpasang, beberapa anggota kepolisian berbaris di depan pintu masuk Diskominfo Jatim.

Tak hanya itu, massa aksi juga mulai membakar ban.

Sejumlah kendaraan menumpuk dan jalanan merambat, tetapi massa aksi masih memberikan ruang bagi pengendara yang lewat.

“Bagaimana kekecewaan kita selama ini tidak direspons, bagaimana bentuk tanggung jawab pemerintah yang tidak pernah mendengarkan aspirasi kita,” ucap salah seorang orator di atas mobil komando.

Baca juga: Pasang Spanduk 5 Tuntutan, Peserta Demo Ojol Mulai Berdatangan di Gedung DPRD Solo

“Saudara kita sudah menderita berkali-kali, tapi hari ini kita sampaikan bahwa kita tidak lagi menahan. Aksi ini sebagai bentuk keprihatinan dari penindasan aplikator nakal,” imbuhnya.

Menanggapi seruan massa, perwakilan Diskominfo Jatim, Budi, naik ke atas mobil komando dan memberikan pernyataannya.

Ia berjanji akan menyampaikan keluhan ojol ke pihak aplikator nakal dan memberikan sanksi tegas.

“Kami hari ini akan menyampaikan keluhan ke mereka (aplikator nakal). Kami juga akan terus berkoordinasi, menekan mereka untuk memberikan kebijakan dan sanksi kepada aplikator,” ujarnya.

situasi di depan Kantor Diskominfo Jatim, Surabaya yang dipenuhi demonstran ojol pada Selasa (20/5/2025).KOMPAS.com/AZWA SAFRINA situasi di depan Kantor Diskominfo Jatim, Surabaya yang dipenuhi demonstran ojol pada Selasa (20/5/2025).
Kemudian, para demonstran mulai bergeser ke Kantor Polda Jatim sekitar pukul 10.00 WIB.

Diberitakan sebelumnya, para driver ojol tersebut sudah mulai berkumpul sekitar Bundaran Waru Mal Cito, Surabaya, pukul 08.16 WIB.

“Kami turun aksi karena kami dizalimi sama aplikator nakal, ini adalah aksi paling bersejarah, jadi kami mohon pengertiannya kepada para pengguna jalan,” ucap orator yang berdiri di atas mobil komando.

Terlihat jalanan di sekitar Jalan A. Yani tampak macet.

Bahkan, lajur kanan terhenti karena dipadati oleh massa ojol roda dua dan roda empat.

“Kami menginfokan pada pengguna jalan untuk memakai jalur kanan karena jalur kiri kami ambil alih,” imbuhnya.

Humas Front Drive Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur, Samuel Grandy, mengungkapkan bahwa dalam aksi tersebut, diperkirakan ribuan driver ojol juga akan mematikan aplikasi secara massal.

“Ya benar, rencananya besok teman-teman driver akan melakukan offbid atau tidak akan menyalakan aplikasi,” kata Samuel saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (19/5/2025).

Aksi unjuk rasa ini akan menyasar sejumlah lokasi strategis di Surabaya, seperti Gedung Grahadi, Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim, Polda Jatim, DPRD Jatim, serta sejumlah kantor aplikator lainnya di Surabaya.

Frontal Jatim telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas potensi terganggunya aktivitas publik akibat unjuk rasa dan offbid massal ini.

“Kami juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama aksi demo berlangsung akan mengganggu jalannya aktivitas dan lalu lintas masyarakat Surabaya, Sidoarjo, dan sekitarnya,” ucapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau