Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Temannya Ambil Kunci, Cilla Histeris: Setengah Jam Tidak Balik-balik, Resita Tewas Ditabrak Kereta

Kompas.com, 19 Mei 2025, 19:49 WIB
Sukoco,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Cerita pilu kecelakaan KA Malioboro Ekspres relasi Purwokerto-Malang di Magetan, Jawa Timur membawa duka bagi Cilla, yang juga warga Magetan.

Dia kehilangan rekan kerja, Resita yang juga bekerja di baby spa di Kelurahan Mangge tak jauh dari lokasi kejadian.

“Saya habis makan ayam geprek di sebelah Pasar Barat itu, teman saya Resita ini ketinggalan kunci lalu balik lagi ke warung tadi, sementara saya ditinggal di tengah jalan,” ujar Cilla ditemui di kamar mayat RSUD Sayidiman Magetan.

Cilla mengaku Resita kembali mengambil kunci karena rekan kerja lainnya sudah datang setelah istirahat siang.

Dia mengaku heran ketika menunggu telah lebih dari 30 menit, namun rekan kerjanya tak juga kembali.

“Saya heran kok ada ambulan yang lewat. Terus teman saya kok lama sekali mengambil kunci. Biasanya kalaupun ada kereta yang lewat nggak sampai setengah jam,” tutur dia.

Baca juga: Kereta Malioboro Ekspres Tabrak Pengendara Motor Tewaskan 4 Orang, KAI Lakukan Penyelidikan

Cilla mengatakan, motor yang dipakai Resita adalah motor miliknya.

Karena penasaran dengan beberapa ambulan yang lewat akhirnya dia menyusul Resita dengan menggunakan motor rekan kerja lainnya.

Saat sampai di perlintasan kereta api betapa terkejutnya dia ketika melihat motor miliknya telah ringsek di pinggi rel kereta api.

“Saya tahu motor saya saat sampai di bantalan rel. Saya lihat motor saya sudah ringsek. Jadi ambulan yang lewat tadi teman saya,” ujar Cilla histeris.

Baca juga: Tabrakan KA Malioboro Ekspres dengan 7 Sepeda Motor: 4 Tewas, 3 Luka Berat

Cilla kemudian langsung mengecek keberadaan Resita ke RS Angkatan Udara Iwahjudi, namun namanya tidak ada di sana.

Dia kemudian mencari ke IGD RSUD Sayidiman, namun juga tidak menemukan keterangan keberadaan rekan kerjanya.

Dari informasi kepolisian, Cilla baru tahu jika rekan kerjanya ternyata berada di kamar mayat RSUD Sayidiman Magetan.

“Ini masih menunggu proses untuk pemulangan ke Gemarang karena berasal dari sana,” pungkas Cilla.

Baca juga: Tabrakan dengan 7 Motor, Lokomotif KA Malioboro Ekspres Rusak dan Diganti di Madiun

Sebelumnya KA Malioboro Ekspress menabrak 7 sepeda motor yang menyeberang di perlintasan kereta api di Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan.

Akibatnya, 4 pengendara motor tewas serta 3 orang mengalami luka berat.

Kecelakaan diduga miskomunikasi penjaga perlintasan kereta api ketika KA Matarmaja yang melaju dari arah Timur jurusan Malang–Pasar Senen melintasi perlintasan, palang pintu dibuka penjaga.

Namun ternyata saat yang bersamaan melaju KA Malioboro Ekspress dari barat jurusan Purwokerto–Malang di trek kereta lainnya.

Sehingga menabrak 7 motor warga yang melintas.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau