Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah Sebut Lokasi Sekolah Rakyat di Mojokerto Tak Memenuhi Syarat

Kompas.com, 19 Mei 2025, 18:56 WIB
Nugraha Perdana,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa lokasi Sekolah Rakyat (SR) di Mojokerto tidak memenuhi syarat setelah melalui proses visitasi.

Hal itu disampaikannya setelahh bertemu dengan para calon siswa SR di Kota Batu, Jawa Timur, pada Senin (19/5/2025).

"Ada yang di Mojokerto itu sudah divisitasi, tapi ternyata tidak memenuhi syarat. Jadi kita terus melakukan proses penyisiran sambil validasi," kata Khofifah, Senin (19/5/2025).

Baca juga: Mensos Gus Ipul Ajak Calon Siswa Sekolah Rakyat ke Boarding School di Kota Batu

Sementara itu, lokasi SR di UPT PPSPA Bimasakti, Kota Batu, diyakininya akan siap beroperasi meskipun respons awal orangtua calon siswa sempat minim.

"Jadi pertemuan awal, ya masih sedikit respons dari orangtua dengan berbagai alasan gitu," katanya.

Khofifah menyampaikan, pendataan para calon pelajar yang masuk kategori desil 1 didukung oleh Dinas Sosial Kota Batu.

Ia mengatakan, saat ini jumlah pendaftar untuk lokasi tersebut telah melebihi kuota yang ditetapkan.

Hal ini baik pendaftar dari Kota Batu maupun dari Malang, sehingga telah terbentuk tiga rombongan belajar (rombel).

"Alhamdulillah sekarang sudah melebihi kuota baik yang dari Batu maupun yang dari Malang. Jadi kan sudah tiga rombel. Dan InsyaAllah ketika ini diluncurkan, posisi sekolah ini siap," katanya.

Baca juga: Kisah Naira, Pelajar Kelas 6 SD Asal Kota Batu yang Dikunjungi Mensos dan Berharap Bisa Lolos Masuk Sekolah Rakyat

Saat ini, di UPT PPSPA tengah dilakukan berbagai perbaikan minor, seperti pengecatan dan renovasi ringan dengan waktu persiapan yang dinilai cukup.

"Pertemuan dengan calon murid dan orangtua ini juga menjadi penting agar dapat mengenali secara langsung lingkungan sekolah, ruang kelas, hingga asrama, sehingga memberikan kepastian mengenai proses pembelajaran anak-anak mereka," katanya.

Sementara itu, di beberapa daerah lain telah menunjukkan kesiapan SR yang signifikan.

Untuk jenjang SMA, lokasi di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur dinyatakan sudah mencukupi kuota.

Di Blitar, minat pendaftar dilaporkan cukup tinggi.

Selain itu, telah ditemukan gedung-gedung yang dapat dimanfaatkan di Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan.

Di Surabaya, fasilitas SR yang disiapkan oleh Universitas Negeri Surabaya (UNESA) bahkan telah melebihi kapasitas pendaftar.

Adapun Lamongan juga termasuk dalam daftar daerah yang siap.

"Jadi kita terus melakukan proses penyisiran sambil validasi. Nah di Surabaya, di UNESA itu sudah melebihi kapasitas. Jadi proses ini akan terus berjalan, kawan-kawan," katanya.

Khofifah menyampaikan bahwa jumlah titik lokasi SR ini terus berkembang, seiring dengan ditemukannya potensi gedung baru.

Ia menekankan bahwa fokus saat ini adalah memaksimalkan penggunaan gedung yang sudah ada, meskipun awalnya pemerintah daerah diminta menyiapkan lahan.

"Sebagai contoh, di Kabupaten Malang, terdapat lahan seluas 9,7 hektar yang telah divisitasi oleh Kementerian Sosial dan Kementerian PU. Namun, karena memerlukan pembangunan fisik, lahan tersebut baru dapat digunakan tahun depan dan belum siap untuk Juli ini," katanya.

Dia menyampaikan, Pemprov Jatim belum bisa memastikan total lokasi yang siap untuk dilaksanakan program SR, termasuk jumlah muridnya, sebelum keputusan final dari Kementerian Sosial dan Kementerian PU.

"Bahwa kita menyiapkan, menyiapkan, menyiapkan," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau