Proses rekrutmen guru dan siswa juga telah dimulai secara simultan.
Lebih lanjut, Mensos menyebutkan ada sekitar 10 titik lokasi SR tambahan yang sedang disurvei dan dinyatakan layak.
Hal itu diharapkan bisa mencapai 100 titik SR pada tahun ajaran 2025-2026.
Sehingga program tersebut ditargetkan dapat menampung lebih dari 10.000 siswa.
Lokasi awal SR sebagian besar berada di Pulau Jawa, namun tetap menjangkau hampir setiap provinsi.
Kapasitas setiap sekolah bervariasi, mulai dari 50, 100, hingga 200 siswa, tergantung kondisi gedung yang direvitalisasi.
"Selain memanfaatkan gedung milik Kemensos dan Pemda, Presiden juga berencana membangun gedung khusus Sekolah Rakyat berkapasitas lebih dari 1.000 siswa yang ditargetkan selesai tahun depan," katanya.
Untuk kebutuhan dan kualifikasi guru sekitar 1.000 guru dengan asumsi di 53 titik SR dan melayani sekitar 4.000 siswa.
Selain itu, ditambah dengan kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya hingga total mencapai sekitar 1.600 orang.
"Kepala sekolah akan diisi oleh ASN. Untuk guru, prioritasnya adalah ASN, kemudian P3K baik penuh maupun paruh waktu. Jika masih kurang, akan ada rekrutmen khusus," paparnya.
Calon guru program SR akan melalui serangkaian tes.
Termasuk kualifikasi bahasa Inggris, wawancara, dan pelatihan peningkatan kapasitas yang disesuaikan dengan rancangan proses belajar mengajar.
Mensos optimis program ini akan berjalan lancar tanpa kendala berarti. Dia menargetkan beberapa sekolah dapat mulai beroperasi pada Juli mendatang.
Pengembangan guru dan kegiatan antar siswa juga akan terus dilanjutkan untuk memastikan kualitas pendidikan di SR.
"Alhamdulillah, sampai sekarang lancar karena semua mengikuti arahan Presiden. Dukungan dari daerah dan swasta juga sangat kuat," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang