Ia tak kapok melakukan hal serupa lainnya, membantu mereka yang benar-benar tidak punya uang dan membutuhkan uluran bantuan.
Baca juga: Terhenti di Kampus, Melaju di Jalan Raya: Cerita Hairudin yang Kini Setia di Kursi Sopir
"Kami ingin menolong kan karena kemanusiaan. Keluarga saya juga banyak (mencari nafkah) di jalan, kalau keluarga saya kesusahan di jalan juga semoga ada yang menolong" kata bapak 6 anak itu.
Sering ia menemukan orang yang benar-benar membutuhkan bantuan seperti pembantu yang kabur karena tidak digaji majikan, hingga orang yang kebingungan karena tertipu.
Namun tak jarang juga orang yang dilihatnya tampak berkecukupan, justru meminta tolong dan mengungkapkan bahwa tak punya uang sama sekali.
"Pernah di terminal ini, bapaknya bawa mobil kerja proyek, mengantar anaknya naik bus pulang ke Semarang, bilang tidak punya uang. Saya silahkan."
"Bahkan tadi pagi, ada ibu-ibu pakaiannya bagus, handphone bagus, kacamata besar, tapi mengadu tak punya uang. Kami hanya bisa bantu ongkos ojek," bebernya.
Baca juga: Preman Peras dan Pukul Sopir Truk di Terboyo Semarang, 2 Orang Ditangkap
Alwi pun memilih tak ambil pusing dengan uang pribadi yang disumbangkannya, karena baginya, jika ikhlas, pasti ada pintu rezeki lain yang terbuka untuknya.
Pun demikian untuk anak-anaknya yang salah satunya telah berkarier sebagai tenaga kesehatan, dan lima lainnya tengah menempuh pendidikan dengan prestasi yang baik adalah nikmat rezeki yang ia syukuri.
"Keikhlasan itu akan kembali ke diri kita," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang