Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga Terlibat Kecelakaan Maut di Tuban, Ada 1 Ibu Hamil dan Juga Bocah

Kompas.com, 16 April 2025, 17:34 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

TUBAN, KOMPAS.com - Satu Keluarga asal Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), mengalami kecelakaan maut di Jalan Tuban-Widang. Tepatnya di Dusun Temangkar, Desa/Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Rabu (16/4/2024) sekitar 10.45 WIB.

Dari kejadian tersebut, satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan tujuh lainnya mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan di RSU Muhammadiyah Babat.

Korban meninggal dunia adalah Sunari (38). Sedangkan korban yang mengalami luka-luka yaitu Tawar (50), Muhammad Ilham Richo Tri Rehandoko (19), Keisya (8), Sriatun (54), Puguh Rochdiatin (46), Dasmiati (55) dan Herdiana Andika Sari (31) yang tengah hamil.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Bantul, Pemotor Tewas Usai Tabrak Truk Parkir di Jalan Srandakan

Semua korban diketahui adalah satu keluarga dari Desa Bagor Kulon, Kecamatan Bagor, Nganjuk.

Kecuali Dasmiati, yang merupakan warga Desa/Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk.

Dari keterangan Kanit Gakkum Satlantas Polres Tuban, Ipda Eko Sulistyo, diketahui korban hendak berkunjung ke Desa Kujung, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, kampung halaman Sunari.

“Mereka hendak berkunjung ke Desa Kujung, rumah Sunari,” ujarnya.

Baca juga: Kondisi Jalan Tempat Mahasiswi UGM Ditemukan Tewas, Jalur Wisata yang Rawan Kecelakaan

Eko menjelaskan, jika kronologi kejadian bermula saat mobil Toyota Kijang dengan nopol AG 1811 WE yang dikemudikan oleh Tawar (50), berjalan dari arah selatan ke utara.

Namun saat itu, mobil tiba-tiba oleng ke arah kanan. Hal ini, menyebabkan mobil masuk ke lajur kanan dan mengalami kecelakaan lalu lintas dengan Truk Fuso nopol H 8474 PA.

“Untuk sebab-sebab oleng masih kami didalami,” imbuhnya.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Bantul, Pemotor Tewas Usai Tabrak Truk Parkir di Jalan Srandakan

Dari kejadian ini, lanjut Eko, petugas Satlantas Polres Tuban mengamankan beberapa barang bukti, seperti kendaraan bermotor, surat tanda nomor kendaraan dan surat izin mengemudi.

Eko juga mengimbau, agar masyarakat selalu mengecek kondisi kendaraan jika hendak berkendara.

“Cek kondisi kendaraan jika hendak berkendara jauh, terlebih jika kendaraan sudah berusia tua,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Satu Keluarga dari Desa Bagor Kulon Nganjuk Kecelakaan Maut di Tuban, Ada Korban Meninggal Dunia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau