Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaik, Kondisi 4 dari 6 Remaja Korban Ledakan Petasan di RSUD Sayidiman

Kompas.com, 9 April 2025, 06:32 WIB
Sukoco,
Icha Rastika

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Empat remaja korban bahan petasan meledak di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, kondisinya mulai membaik sejak dirujuk ke RSUD Sayidiman pada Sabtu (5/4/2025) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Dirut RSUD Sayidiman Magetan, Rochmad Santosa mengatakan, empat remaja masing-masing B (12), NF (12), AK (14), dan LR (14) mengalami luka bakar antara 15 hingga 20 persen yang terjadi pada kaki, sebagian badan, dan muka korban.

“Luka bakarnya pada kaki, tangan, dan wajah ada yang 9 sampai 20 persen. Kondisi saat ini sudah stabil, untuk penanganan luka bakar, dikasih salep dan ada yang dikasih cairan untuk pendingin,” ujarnya saat ditemui di RSUD Sayidiman Magetan pada Selasa (8/4/2025).

Baca juga: Bahan Petasan Meledak karena Candaan Nyalakan Korek Api, 4 Remaja di Magetan Dilarikan ke RS

Rochmad Santosa menyampaikan, untuk penanganan luka bakar, pihaknya memastikan belum adanya upaya operasi untuk pemulihan.

“Dari luka itu, bahan petasan itu terbakar sehingga membakar kulit mereka. Semoga nanti tidak menimbulkan luka dalam, kita upayakan kulit normal kembali,” ucapnya. 

Ada 6 remaja korban petasan yang dirawat di RSUD Sayidiman.

Selain 4 remaja dari Kecamatan Lembeyan yang menjadi korban ledakan petasan dengan luka bakar sekitar 20 persen, 2 remaja lainnya dari Desa Karanggupito, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, juga mengalami luka bakar di kaki, tangan, dan wajah.

“Untuk yang dari Karanggupito masuknya pada Selasa (7/4) malam. Untuk lukanya sama di kaki, tangan, dan wajah, dan langsung mendapat penanganan. Saat ini ada 6 anak yang menjalani perawatan di sini karena ledakan petasan,” ucapnya.

Keenam korban ledakan petasan yang dirawat di RSUD Sayidiman Magetan diperkirakan akan pulih kembali dalam waktu sepekan ke depan.

“Yang pasti kondisinya mulai membaik, mungkin beberapa hari ke depan sudah bisa pulang, dan kita pantau untuk luka bakarnya seperti apa untuk penanganan berikutnya,” katanya.

Baca juga: Balon Udara dengan Petasan Jatuh di Trenggalek, Meledak Timpa Rumah Warga

Meski keenam korban ledakan petasan yang dirawat di RSUD Sayidiman Magetan mengalami luka bakar sekitar 20 persen, Rochmad Santosa mengingatkan akan bahaya luka bakar yang bisa saja lebih tinggi dari yang dialami korban saat ini, mengingat daya ledak dan efek bakar dari petasan yang cukup tinggi.

“Bahayanya bahkan bisa mengakibatkan kematian jika luka bakar sampai 60 persen. Kita imbau orangtua agar ada pengawasan, mengingat korban masih anak-anak, terhadap bahaya petasan,” ucap Rochmad.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau