MAGETAN, KOMPAS.com – Empat remaja korban bahan petasan meledak di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, kondisinya mulai membaik sejak dirujuk ke RSUD Sayidiman pada Sabtu (5/4/2025) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Dirut RSUD Sayidiman Magetan, Rochmad Santosa mengatakan, empat remaja masing-masing B (12), NF (12), AK (14), dan LR (14) mengalami luka bakar antara 15 hingga 20 persen yang terjadi pada kaki, sebagian badan, dan muka korban.
“Luka bakarnya pada kaki, tangan, dan wajah ada yang 9 sampai 20 persen. Kondisi saat ini sudah stabil, untuk penanganan luka bakar, dikasih salep dan ada yang dikasih cairan untuk pendingin,” ujarnya saat ditemui di RSUD Sayidiman Magetan pada Selasa (8/4/2025).
Baca juga: Bahan Petasan Meledak karena Candaan Nyalakan Korek Api, 4 Remaja di Magetan Dilarikan ke RS
Rochmad Santosa menyampaikan, untuk penanganan luka bakar, pihaknya memastikan belum adanya upaya operasi untuk pemulihan.
“Dari luka itu, bahan petasan itu terbakar sehingga membakar kulit mereka. Semoga nanti tidak menimbulkan luka dalam, kita upayakan kulit normal kembali,” ucapnya.
Ada 6 remaja korban petasan yang dirawat di RSUD Sayidiman.
Selain 4 remaja dari Kecamatan Lembeyan yang menjadi korban ledakan petasan dengan luka bakar sekitar 20 persen, 2 remaja lainnya dari Desa Karanggupito, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, juga mengalami luka bakar di kaki, tangan, dan wajah.
“Untuk yang dari Karanggupito masuknya pada Selasa (7/4) malam. Untuk lukanya sama di kaki, tangan, dan wajah, dan langsung mendapat penanganan. Saat ini ada 6 anak yang menjalani perawatan di sini karena ledakan petasan,” ucapnya.
Keenam korban ledakan petasan yang dirawat di RSUD Sayidiman Magetan diperkirakan akan pulih kembali dalam waktu sepekan ke depan.
“Yang pasti kondisinya mulai membaik, mungkin beberapa hari ke depan sudah bisa pulang, dan kita pantau untuk luka bakarnya seperti apa untuk penanganan berikutnya,” katanya.
Baca juga: Balon Udara dengan Petasan Jatuh di Trenggalek, Meledak Timpa Rumah Warga
Meski keenam korban ledakan petasan yang dirawat di RSUD Sayidiman Magetan mengalami luka bakar sekitar 20 persen, Rochmad Santosa mengingatkan akan bahaya luka bakar yang bisa saja lebih tinggi dari yang dialami korban saat ini, mengingat daya ledak dan efek bakar dari petasan yang cukup tinggi.
“Bahayanya bahkan bisa mengakibatkan kematian jika luka bakar sampai 60 persen. Kita imbau orangtua agar ada pengawasan, mengingat korban masih anak-anak, terhadap bahaya petasan,” ucap Rochmad.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang