SUMENEP, KOMPAS.com - Sebuah gudang penyimpanan barang milik seorang warga di Dusun Sabuwa, Desa Pajenangger, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, hangus terbakar, Minggu (30/3/2025).
Kebakaran gudang milik Hasan (59) ini menyebabkan Pickup Carry, Traktor, sembilan karung padi, Elpiji 3 kilogram sebanyak 30 buah, kipas padi dan seekor sapi terbakar.
Baca juga: Kapal Minyak Terbakar di NTT, Ini Tanggapan Pertamina Patra Niaga
Kepala Dusun (Kadus) Sabuwa, Suhannan (39) mengungkapkan bahwa kebakaran terjadi istri pemilik gudang, Sauda (55), sedang memasak jajanan kamboya untuk lebaran.
Di saat yang bersamaan, dirinya juga sedang mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite ke dalam botol satu liter, yang lokasinya tidak jauh dari tempat kamboya dimasak.
"Jadi api cepat membesar," kata Suhannan, Senin (31/3/2025).
Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Sumenep, AKP Widiarti membenarkan kejadian yang menyebabkan kerugian hingga ratusan juta tersebut.
Menurutnya, saat istri korban memasak kamboya menggunakan kayu bakar, lokasinya terlalu berdekatan dengan pengisian bensin di area gudang penyimpanan barang-barang itu.
Sehingga api cepat membesar dan menghanguskan barang-barang yang disimpan dalam gudang milik korban yang sehari-hari berprofesi sebagai petani.
"Saat istri korban memasak jajanan kamboya, jaraknya terlalu berdekatan dengan tempat mengisi BBM ke botol itu," ungkap Widiarti.
Baca juga: Kompor Minyak Tanah Meledak, 34 Rumah di Ternate Ludes Terbakar
Rencana, BBM jenis pertalite yang diisikan ke dalam botol satu liter untuk dijual kembali. Namun rencana itu gagal karena keburu terbakar.
Korban sempat menghitung kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran itu. Total kerugian materiil mencapai Rp 150 juta.
Saat kebakaran terjadi, warga sempat kesulitan untuk memadamkan api karena proses pemadaman dilakukan dengan alat seadanya.
Hingga kini di wilayah kepulauan tidak pernah ada tim pemadam kebakaran. Di samping itu, jarak dari kecamatan menuju lokasi kejadian juga cukup jauh.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang