SURABAYA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian mengklaim ada sebanyak 15 anggotanya yang mengalami luka saat menjaga aksi demonstrasi Tolak Undang-undang (UU) TNI di depan gedung Grahadi Surabaya, Senin (24/3/2025).
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty.
Dia mengatakan, dari 15 anggotanya yang terluka, satu orang masih dirawat di rumah sakit.
"Kemarin polisi yang kena luka dan pukulan ada 15 orang. Sekarang yang masih dirawat satu orang, itu anggota (Unit) Reskrim kita," kata Rina ketika dikonfirmasi, Selasa (25/3/2025).
Baca juga: Demo Tolak UU TNI di Surabaya, 25 Demonstran yang Ditangkap Dibebaskan
Rina mengungkapkan, anggota yang dirawat tersebut mengalami luka di bagian kepalanya.
Oleh karena itu, dokter masih memerlukan peninjauan untuk melihat tingkat keparahannya.
"Itu kemarin diinjak-injak, karena kepalanya bocor banyak dan perbannya juga lumayan. Sekarang perlu observasi karena bagian kepala yang kena. Sampai sekarang masih dirawat di RS Bhayangkara," ujarnya.
"Kalau yang Krimsus itu dijahit saja kepalanya, enggak perlu opname, pulang tapi rawat jalan," tambahnya.
Baca juga: 2 Jurnalis Surabaya Diintimidasi Polisi Saat Liput Demo Tolak UU TNI
Diberitakan sebelumnya, ribuan massa aksi dengan mengenakan kaus serba hitam terlihat mulai berdatangan dengan berjalan kaki di Gedung Grahadi, sekitar pukul 14.30 WIB.
Selanjutnya, demonstran langsung memarkirkan mobil komandonya tepat di depan Taman Apsari.
Sedangkan, ribuan massa duduk melingkar dengan menghadap Gedung Grahadi.
Lebih lanjut, aksi tersebut membuat akses Jalan Gubernur Suryo menuju ke Jalan Yos Sudarso ditutup.
Akhirnya, sejumlah kendaraan menumpuk dan dialihkan ke Jalan Taman Apsari.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang