LUMAJANG, KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Senin (17/3/2025) malam.
Erupsi pertama terjadi pukul 20.03 WIB dengan letusan asap tebal setinggi 800 meter mengarah ke timur laut.
Selanjutnya, pada pukul 20.35 WIB, letusan kolom abu berintensitas tebal teramati setinggi 1.000 meter di atas puncak kawah, mengarah ke utara dan timur laut.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 17 Maret 2025 pukul 20.35 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak," ujar Mukdas Sofian, petugas Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru, dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Gunung Semeru Meletus 7 Kali Pagi Ini, Kolom Abu Setinggi 1 Kilometer
Sejak pukul 00.00 hingga 21.30 WIB, PPGA Semeru melaporkan total 10 kali erupsi.
Namun, beberapa di antaranya tidak dapat teramati secara visual akibat kabut yang menyelimuti kawasan tersebut.
Yudhi Cahyono, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, menyatakan bahwa status aktivitas Gunung Semeru saat ini berada di level II atau waspada.
Ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tengara sepanjang Besuk Kobokan, yang berjarak 8 kilometer dari puncak gunung.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
Baca juga: Gunung Semeru Letuskan Abu Tebal Setinggi 900 Meter
Hal ini disebabkan potensi perluasan awan panas dan aliran lahar yang dapat menjangkau hingga 13 kilometer dari puncak.
Mengingat kondisi cuaca, di mana kawasan sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat, Yudhi menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap risiko banjir lahar.
"Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," imbaunya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang