Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Takjil di Gebang Lor Surabaya, Tak Pernah Sepi Pembeli

Kompas.com, 15 Maret 2025, 12:30 WIB
Azwa Safrina,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan tak lengkap rasanya jika tanpa aktivitas berburu takjil di waktu ngabuburit.

Selama Ramadhan, sudah menjadi hal lumrah apabila kita menjumpai pasar takjil di setiap sudut kota.

Seperti pasar takjil di Jalan Gebang Lor, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, yang selalu ramai pembeli.

Pilihan makanan di sana beragam, kualitas makanannya pun konon enak, dan harganya yang ramah di kantong.

Baca juga: Takjil di Pasuruan Diinspeksi Mendadak, Para Penjual Kaget

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejak pukul 16.00 WIB, Jumat (14/3/2025), sudah banyak pedagang yang berjualan di sepanjang jalan tersebut.

Lalu, memasuki pukul 16.30 WIB, jalanan kian dipadati oleh para pengendara motor maupun pejalan kaki yang menjelajahi wilayah pasar takjil tersebut.

Pasar takjil yang terletak dekat dengan Bundaran ITS itu menjual berbagai makanan mulai dari aneka gorengan, crepes, kue basah, martabak jadul, beragam es, pentol, cimol, dan masih banyak lagi.

Sutoyo, salah seorang pedagang crepes mengaku, tahun ini menjadi kali ketiganya berdagang takjil di Jalan Gebang Lor.

Menurut dia, terdapat kenaikan keuntungan yang signifikan hanya dari berjualan takjil selama Ramadhan.

Baca juga: War Takjil Serba Rp 1.000 dan Sembako Murah di Purbalingga, Catat Waktu dan Tempatnya

"Tahun ini lebih ramai sih, Mbak. Ini sudah kali ketiganya saya di sini," tutur dia.

Suasana pasar takjil di Jalan Gebang Lor, Kecamatan Sukolilo Surabaya yang pembelinya didominasi oleh mahasiswa, Jumat (14/3/2025)KOMPAS.com/AZWA SAFRINA Suasana pasar takjil di Jalan Gebang Lor, Kecamatan Sukolilo Surabaya yang pembelinya didominasi oleh mahasiswa, Jumat (14/3/2025)

Dengan berdagang crepes mulai dari pukul 16.00 sampai 21.00 WIB, dia mampu menghasilkan uang antara Rp 200 ribu Rp 400 ribu per harinya.

Sementara, di luar bulan Ramadhan, dia bisa menjajakan dagangannya di sekitar SMP Negeri 30 dan SMA Negeri 20 Surabaya.

"Kalau hari biasa saya cuma bisa jualan itu enggak lama karena mengikuti jam pulang sekolah. Biasanya sehari cuma bisa dapat antara Rp 50 ribu-Rp 150 ribu," ujar dia.

Dia berharap, kondisi ramainya pembeli bisa dirasakan hingga akhir Ramadhan nanti. "Ya semoga ramai terus sih sampai nanti minggu terakhir puasa," harap dia.

Sementara itu, Arifah, seorang mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag), adalah pembeli setia di pasar takjil ini.

Baca juga: Serunya Berburu Takjil Kekinian di Bazar Ramadhan Langensuko Salatiga

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau