PASURUAN, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pasuruan, Jawa Timur, melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk menguji makanan takjil di pusat penjualan makanan dan minuman, Jumat (14/03/2025).
Pihak Dinkes mengambil sejumlah sampel makanan guna mengetahui kandungan yang dapat membahayakan konsumen.
Kedatangan petugas sempat mengagetkan para penjual makanan dan minuman di tempat itu.
"Kami dari Dinas Kesehatan melaksanakan pengawasan dan pembinaan makanan takjil selama Ramadhan."
Demikian kata Dwi Lestari, Ketua Tim Kerja Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, Jumat.
Baca juga: Ciri-ciri Takjil Berbahaya yang Harus Diwaspadai, Mengandung Boraks hingga Formalin
Pengambilan sampel terhadap makanan takjil itu dipusatkan di tiga titik, yakni PKL Jalan Sultan Agung Kecamatan Panggungrejo (sembilan sampel), PKL Karya Bakti Kecamatan Gadingrejo (lima sampel), dan PKL sekitar Alun-Alun Kota Pasuruan (enam sampel).
Total petugas mengambil 20 sampel dari berbagai jenis makanan dan minuman, seperti cilok, cireng, cilor, mi basah, sempol, kue tok, bakso, dan sejumlah aneka es buatan.
"Pemeriksaan dilakukan dengan rapid test guna mengetahui kandungan zat berbahaya yang dapat merugikan kesehatan bagi para konsumennya, seperti penggunaan boraks, formalin, rhodamin B, dan metanil yellow," sebut Dwi.
Dwi menegaskan, sidak makanan takjil yang dilakukan merupakan program pengawasan yang dilaksanakan setiap tahun di bulan Ramadhan.
Hal ini dikarenakan makanan ringan atau kudapan sangat diburu para konsumen menjelang puasa.
Baca juga: War Takjil Serba Rp 1.000 dan Sembako Murah di Purbalingga, Catat Waktu dan Tempatnya
"Harapannya nanti warga Kota Pasuruan merasa aman dan nyaman untuk membeli makanan takjil di Kota Pasuruan."
"Dan dari hasil pemeriksaan ini, tidak ada makanan yang ditemukan mengandung zat berbahaya. Jadi masih aman," ujar dia.
Meski dari hasil pemeriksaan masih aman dari kandungan yang berbahaya, pihaknya juga mengimbau agar aspek higienis juga harus diperhatikan, karena rata-rata penjual makanan berada di pinggir jalan.
Sementara itu, Hidayati, salah satu pedagang makanan, sempat kaget melihat kedatangan petugas dari Dinkes tersebut.
Baca juga: Polres dan Wartawan di Manggarai Timur Berbagi Takjil dengan Nelayan Muslim di Pantai Borong
Sebab sebelumnya, ia tidak mendapatkan informasi jika ada pemeriksaan makanan.
"Tadi saya sempat kaget, tiba-tiba datang dan beli kemudian diperiksa. Syukurlah makanan yang saya jual masih aman dan tidak mengandung zat yang berbahaya. Semoga pengawasan ini diteruskan," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang