Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Identitas Jasad Wanita Tanpa Busana di Sungai Surabaya

Kompas.com, 13 Maret 2025, 15:57 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Jasad perempuan tanpa identitas yang ditemukan mengapung di Sungai Jagir, Wonokromo, Surabaya, pada Senin (10/3/2025) lalu, ternyata adalah pedagang koran penyandang tuli.

Kanit Reskrim Polsek Wonokromo Surabaya, Ipda M Zahari mengatakan, suami korban yang merupakan tuna wicara melapor ke Polsek Wiyung, mengaku istrinya tidak pulang ke rumah.

"Melapor ke Polsek Wiyung, terus Kanit Reskrim Polsek Wiyung telpon saya, Kanit Wiyung kasih tahu ada penemuan mayat di Wonokromo," kata Zahari saat dikonfirmasi, Kamis (13/3/2025).

Kemudian, aparat kepolisian menunjukkan jenazah korban tenggelam tersebut kepada pelapor.

Lalu, dipastikan wanita yang ditemukan tanpa busana itu adalah Ludya Ratna Ningsih (41), warga Jalan Kedurus, Karangpilang.

Selanjutnya, keluarga korban meminta untuk langsung membawa jenazah tersebut pulang ke rumah duka. Sebab, mereka menolak otopsi terhadap tubuh korban.

"Dia tidak mau diotopsi, kita sudah buat pernyataan juga. (Luka-luka) enggak ada, kalau dari (pemeriksaan) luar dia membusuk saja. Kematian diperkirakan hari Sabtu (8/3/2025)," ujar Zahari.

Baca juga: Jenazah Wanita Tanpa Busana Terapung di Sungai Jagir Surabaya

Lebih lanjut, kata Zahari, berdasarkan proses penyelidikan, korban sempat terlihat di Sungai Rolag, pada Sabtu (8/3/2025), sekitar pukul 04.00 WIB.

Lalu, keberadaan korban sudah tidak terpantau lagi."Dia jual koran, tidak terpantau lagi, apa (korban) terjatuh, apa mandi, kita tidak monitor. Memang dia arah ke sungai kelihatan CCTV-nya, tapi setelah itu tidak ada lagi," kata Zahari.

Sedangkan, dia memastikan, korban tidak mengalami perampokan sebelum akhirnya tenggelam ke sungai. Karena, perhiasannya masih melekat pada tubuh perempuan tersebut.

"Kalau dia kekerasan tidak, soalnya di jari dia perhiasan masih lengkap, anting masih ada. Kalau perampokan itu perhiasan pasti diambil," ucap Zahari.

Diberitakan sebelumnya, Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengaku mendapatkan informasi terkait penemuan jenazah di Sungai Jagir dari Command Center 112, sekitar pukul 10.15 WIB.

"Petugas tiba di lokasi, kondisi jenazah berada di dalam Sungai Jagir, dengan kondisi terapung serta tersangkut ranting pohon," kata Hebi, Senin (10/3/2025).

"Kami mengamankan jenazah agar tidak hanyut terbawa arus dan menyiapkan peralatan evakuasi jenazah, baru melakukan evakuasi dari bantaran sungai ke daratan," tambah dia.

Hebi mengungkapkan, jenazah perempuan tersebut dalam kondisi tanpa busana ketika ditemukan. Selain itu, petugas juga tidak menemukan identitas apa pun di seluruh tubuh korban.

Baca juga: Polisi Selidiki Identitas Wanita Tanpa Busana yang Hanyut di Sungai Surabaya

"Korban tenggelam berjenis kelamin perempuan, usianya kurang lebih 40 tahun dan tingginya sekitar 160 centimeter. Kemudian korban tidak memakai busana," ujar Hebi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau