Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Droping MinyaKita Menurun Dampak Seringnya Sidak Pasar oleh Satgas Pangan

Kompas.com, 12 Maret 2025, 17:56 WIB
Moh. Anas,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Unit Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur melakukan inspeksi mendadak di Pasar Besar Kota Pasuruan pada Rabu (12/3/2025).

Sidak dilakukan setelah adanya laporan mengenai temuan MinyaKita yang takarannya tak sesuai dengan volume yang tertera di kemasan.

Dalam pemeriksaan tersebut, petugas menemukan satu produsen MinyaKita yang tidak memenuhi takaran dari tujuh sampel yang diambil, baik dalam kemasan botol maupun plastik.

Siti Muthamimah, seorang pedagang di pasar tersebut, mengungkapkan bahwa jumlah droping atau kiriman MinyaKita ke tokonya semakin berkurang.

Baca juga: Ketika Petugas Pemkab dan Polisi Tak Berkutik di Depan Pedagang saat Sidak MinyaKita di Lumajang

"Sebelum ramai temuan, sekali kiriman bisa sampai 10 dos, sekarang hanya bisa mendapatkan 5 dos," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa sejak munculnya isu MinyaKita yang kurang takar, kiriman dari sales semakin menurun.

Siti menjelaskan bahwa harga jual MinyaKita di tokonya adalah Rp 17.500 per liter, sementara ia membeli dari agen dengan harga Rp 16.600 per liter.

Yayuk Sri Hartini, petugas UPT Perlindungan Konsumen Malang, menjelaskan bahwa kedatangan mereka ke Pasar Besar Kota Pasuruan merupakan tindak lanjut atas laporan mengenai MinyaKita yang kurang takaran.

Selama di pasar, mereka mengambil sampel dari beberapa produsen yang berbeda.

Kehadiran mereka menarik perhatian pengunjung pasar, terutama karena melibatkan Satgas Pangan dari Polres Pasuruan Kota.

Baca juga: Polda Jatim Temukan Kecurangan Volume MinyaKita di Pasar Wonokromo

"Ada tujuh kemasan MinyaKita yang diambil sampel untuk ditakar. Hasilnya, terdapat satu produsen yang tidak sesuai isinya," ujar Yayuk.

Produk yang ditemukan kurang takar tersebut adalah dari PT Aneka Sawit Sukses Sejahtera, dengan isi hanya 950 mililiter, padahal seharusnya 1 liter.

Terkait temuan ini, pihaknya akan melaporkan kepada Kementerian Perdagangan, karena mereka tidak memiliki kewenangan untuk menyita barang.

Yayuk mengimbau kepada pedagang untuk memeriksa ulang kiriman MinyaKita dari distributor.

"Jika ada marketing atau sales menawarkan MinyaKita dengan cara titip barang dan bayar jika sudah laku, maka pedagang diupayakan membuka barangnya dan timbang," harapnya.

Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pasuruan juga telah melakukan uji sampling terhadap MinyaKita.

Dari enam produsen yang diperiksa, ditemukan tiga produsen yang tidak sesuai dengan volume yang tertera dalam kemasan.

Baca juga: Pastikan Takaran MinyaKita Aman, Kini Disperindag Batam Fokus pada Santan

"Hasil dari uji takar dari enam produsen, ditemukan tiga produsen MinyaKita yang tidak sesuai volume yang tertera dalam kemasan. Baik botol maupun kantong plastik."

"Yang diperiksa tadi kemasan satu liter semuanya," ungkap Riski Pramita, Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan, Senin (10/03/2025).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau