PONOROGO, KOMPAS.com - Pihak RSU Aisyiyah Ponorogo mengungkap kondisi terkini Mbok Yem (82), warga Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Menurut humas RSU Aisyiyah, Muh Arbain, pihaknya tengah menangani keluhan utama Mbok Yem, yakni sesak napas.
“Tindakan itu memperbaiki keluhan utamanya, sesak napas. Saat ini tensinya juga rendah,” ujar Muh Arbain, yang ditemui di pelataran Masjid RSA Aisyiyah, Selasa (11/3/2025).
Ia menyampaikan, dari hasil pemeriksaan medis, terdapat cairan di paru-paru legenda Gunung Lawu tersebut yang mempengaruhi pasien mengalami sesak napas.
“Paru-paru ini terdesak oleh cairan sehingga sulit mengembang, sehingga menimbulkan sesak,” katanya.
Baca juga: Mbok Yem Dirawat di Kelas 3, Para Pendaki Berdatangan Menjenguknya
Tim medis RSU Aisyiyah saat ini fokus pada pemulihan kondisi tubuh Mbok Yem dengan memberikan asupan makanan agar kondisinya kembali pulih.
Mbok Yem juga tidak menyukai makanan mengandung protein, seperti daging, telur, dan susu.
“Kita perbaiki indeks makannya dulu. Untuk kondisinya mulai membaik, mulai bisa makan. Tadi bisa habis. Awalnya itu tidak mau makan karena kalau makan sesak,” katanya.
Baca juga: Mbok Yem Dirawat di RS, Mengapa Warungnya di Gunung Lawu Bisa Tetap Buka?
Untuk menghilangkan cairan di dalam paru-paru Mbok Yem, RSU Aisyiyah masih menunggu perkembangan hasil pemeriksaan kesehatan, apakah dilakukan melalui injeksi obat-obatan atau tindakan medis.
“Kita lihat kondisinya dulu. Kalau saat ini belum memungkinkan, lemah. Lihat fusinya apakah bisa dilakukan dengan obat-obatan atau dengan tindakan medis,” ujarnya.
Sebelumnya, pihak RSU Aisyiyah Ponorogo menyarankan kepada keluarga Mbok Yem agar sementara waktu pengunjung hanya ngobrol dengan keluarga saja, mengingat kondisi Mbok Yem yang masih mengalami sesak napas.
Mbok Yem merupakan pribadi yang ramah. Meski kondisinya masih lemah, ia tetap mengajak pengunjung untuk ngobrol.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang