Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbok Yem Dirawat di Kelas 3, Para Pendaki Berdatangan Menjenguknya

Kompas.com, 11 Maret 2025, 09:22 WIB
Sukoco,
Icha Rastika

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com – Sejak dirawat di RSU Aisyiyah Ponorogo, legenda Gunung Lawu Mbok Yem ternyata dibesuk banyak orang, di antaranya para pendaki yang sempat singgah di warung milik Mbok Yem di puncak Gunung Lawu.

Triyani, salah satu cucu Mbok Yem yang menungguinya di di RSU Aisyiyah Ponorogo, mengatakan, hingga Senin (10/4/2025), jumlah pembesuk tak terhitung. 

“Kalau jumlah orang besuk banyak sekali, tidak terhitung. Baik dari keluarga maupun dari para pendaki,” ujarnya melalui sambungan telepon Selasa (11/3/2025).

Triyani mengatakan, kebanyakan pembesuk merupakan para pendaki Gunung Lawu yang pernah singgah di warung Mbok Yem.

“Kebanyakan para pendaki yang pernah singgah di warung Mbok Yem di puncak Gunung Lawu. Mereka mau melihat kondisi Mbok Yem. Kita minta doanya semoga Mbok Yem segera sembuh,” katanya.

Baca juga: Mbok Yem Sesak Napas, Pembesuk Disarankan Hanya Ngobrol dengan Keluarga

Sementara itu, menurut Saelan, anak kedua Mbok Yem, pada hari pertama ibunya dirawat, banyak yang menanyakan keberadaan Mbok Yem di RSU Aisyiyah Ponorogo.

Keluarga bahkan sempat mengatakan bahwa Mbok Yem sudah dibawa pulang agar Mbok sementara waktu bisa beristirahat.

“Kita sempat ngomong kalau Mbok Yem sudah dibawa pulang, tapi orang tersebut malamnya tetap datang ke rumah sakit. Dia bilang tidak percaya kalau hanya sehari langsung pulang,” katanya.

Mayoritas pembesuk Mbok Yem ingin mengetahui langsung perkembangan kesehatan legenda Gunung Lawu ini sambil mendoakan agar segera sembuh dan bisa beraktivitas lagi.

“Kebanyakan ingin tahu langsung kondisi Mbok Yem dan mendoakan semoga segera sembuh. Kami mengucapkan terima kasih untuk semua warga yang memberikan perhatian kepada Mbok Yem,” ucapnya.

Mbok Yem dirawat di salah satu ruangan kelas 3 RSU Aisyiyah Ponorogo dengan menggunakan BPJS.

Kompas.com yang sempat membesuk pada Hari Rabu (5/3) mendapati Mbok Yem sudah bisa duduk dengan diganjal bantal karena ranjang yang ditempati mengalami kerusakan pada pengaturan posisi untuk duduk.

Hari ini, Mbok Yem sudah dipindah ke ranjang yang berada di depan ruangannya agar bisa beristirahat dengan nyaman.

“Ini sudah digeser di depan tempat tidur kemarin. Sekarang sudah bisa tidur dan duduk dengan nyaman,” kata Triyani.

Sebelumnya, Humas RSU Aisyiyah Ponorogo, Muh Arbain menyarankan kepada keluarga Mbok Yem agar sementara waktu pembesuk ngobrol dengan keluarga saja mengingat kondisi Mbok Yem yang juga mengalami sesak napas.

Baca juga: Penyebab Mbok Yem Turun Lebih Awal dari Puncak Gunung Lawu

Mbok Yem merupakan pribadi yang ramah. Meski kondisinya masih lemah, ia tetap mengajak Kompas.com yang sempat menjenguk, menceritakan kronologi dirinya sampai jatuh sakit hingga dirawat di rumah sakit.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau