JOMBANG, KOMPAS.com - Kasus pembunuhan dan mutilasi yang menggemparkan Kabupaten Jombang, Jawa Timur, akhirnya terungkap setelah sempat menjadi misteri selama sepekan.
Pelaku, seorang pria berinisial EF (38), ditangkap setelah melakukan aksi keji tersebut terhadap korbannya, AS (37), yang berasal dari Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.
Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, menjelaskan bahwa antara pelaku dan korban memiliki hubungan pertemanan. Keduanya pernah bekerja di pabrik pengolahan kayu lapis di Kabupaten Jombang.
Namun, sejak setahun lalu, korban pindah kerja ke sebuah percetakan di Mojokerto.
Baca juga: Korban dan Pelaku Mutilasi di Jombang Sempat Cekcok Saat Tenggak Miras
Tragedi ini dimulai pada Sabtu (8/2/2025) malam, ketika korban dan pelaku bertemu di area persawahan di Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh.
"Korban dan tersangka ini awalnya meminum minuman keras bersama-sama, kemudian terjadi cekcok, yang berakhir dengan pembunuhan mutilasi," ungkap Ardi saat konferensi pers di Mapolres Jombang, Kamis (20/2/2025).
Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, menjelaskan lebih lanjut bahwa pertemuan di Desa Dukuharum diwarnai dengan konsumsi minuman keras yang berlebihan.
"Kejadian yang mengawali adalah kegiatan meminum minuman keras," kata Margono.
Dalam kondisi tidak terkendali, cekcok antara keduanya berujung pada perkelahian, di mana korban dipukul keras di bagian kepala hingga jatuh tak berdaya.
Baca juga: Pelaku Mutilasi di Jombang Ditangkap, Ternyata Mantan Teman Kerja Korban
Setelah memastikan korban tidak berdaya, pelaku pulang untuk mengambil gergaji yang digunakan untuk memutilasi kepala korban.
"Kemudian pelaku kembali ke rumahnya untuk mengambil alat pemotong kayu (gergaji)," lanjut Margono.
Pelaku berusaha menghilangkan jejak dengan memisahkan bagian tubuh korban.
Tubuh dan kepala korban dipisahkan di saluran irigasi persawahan Desa Dukuharum.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang