LUMAJANG, KOMPAS.com - Aksi pencurian kalung emas oleh seorang perempuan paruh baya di toko emas Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terekam kamera CCTV.
Kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (4/2/2025).
Dalam rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, terlihat seorang ibu berpakaian merah dan mengenakan hijab hitam mendatangi toko emas milik Yanto (51).
Gerak-gerik pelaku tampak biasa dan tidak mencurigakan, seperti pembeli pada umumnya.
Namun, setelah pelaku meninggalkan toko, karyawan baru menyadari bahwa salah satu kalung yang dilihat terduga pelaku telah raib.
Baca juga: Perempuan di Bali Curi Kalung Bocah SD, Modusnya Ambil Tanaman Putri Malu
Kapolsek Tempeh, Iptu Samsul Arifin, mengonfirmasi bahwa pencurian tersebut telah dilaporkan korban ke Mapolsek Tempeh.
"Betul, aksi pencurian yang ramai itu terjadi hari Selasa siang. Korban sudah melaporkan dan sedang kami selidiki," kata Samsul melalui pesan WhatsApp, Kamis (6/2/2025).
Samsul menjelaskan bahwa sebelum melakukan pencurian, perempuan paruh baya tersebut sempat meminta kepada karyawan toko mengambilkan empat jenis kalung.
Namun, saat karyawan toko lengah, pelaku segera menyembunyikan kalung itu di bajunya dan membatalkan niat membeli perhiasan.
"Jadi awalnya lihat-lihat, ada empat kalung yang dilihat, terus tidak jadi katanya mau jual gelangnya dulu baru beli kalung dan akhirnya pergi. Dari situ kemudian karyawan ini sadar kalungnya ada yang hilang," ujar Samsul.
Kalung emas yang hilang memiliki berat 14,1 gram dengan nilai sekitar Rp 15.460.000.
"Kalungnya 14 gram lebih, keterangan korban ini kerugiannya sampai Rp 15 juta," tambah Samsul.
Baca juga: Pria di Bali Ditangkap, Diduga Cabuli dan Curi Kalung Milik WN Inggris
Samsul juga menyebutkan ciri-ciri perempuan paruh baya yang diduga mencuri kalung emas tersebut.
Ia memiliki perawakan gemuk dengan tinggi sekitar 150 sentimeter dan berusia sekitar 40 tahun, serta memiliki banyak flek hitam di wajah.
Kapolsek mengimbau kepada warga yang menemukan perempuan dengan ciri-ciri tersebut untuk segera melaporkannya ke kantor polisi setempat.
"Kami imbau bagi warga yang mengetahui untuk segera melapor, dan pemilik toko agar selalu waspada dan meningkatkan pengawasan," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang