BANYUWANGI, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa susu impor tidak sepenuhnya berasal dari susu sapi murni.
Pernyataan tersebut disampaikan saat kunjungan kerja usai meresmikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (3/2/2025).
“Susu impor terus terang campuran dengan kulit sapi. Tidak murni dari susu sapi,” ungkap sosok dengan sapaan Zulhas.
Baca juga: Bukan Susu Kemasan, Murid SLBN 5 Jakarta Bakal Diberi Susu Sapi Murni
Ia menambahkan bahwa susu sangat penting untuk pertumbuhan anak-anak di Indonesia.
Namun, ia mencatat bahwa hingga saat ini, 85 persen susu yang tersedia di Indonesia adalah hasil impor.
Ia menekankan bahwa bahan dari susu impor tersebut tidak murni, melainkan merupakan campuran, termasuk kulit sapi.
“Susu tepung itu, emang dari susu sapi murni? Bukan, itu campuran,” ujar mantan Menteri Perdagangan tersebut.
Dalam upaya meningkatkan produktivitas peternak susu dalam negeri, Zulhas menyebutkan bahwa pemerintah akan memberikan kemudahan bagi pengusaha yang ingin mengembangkan usaha di bidang peternakan susu, termasuk PT Bumi Rojo Koyo yang berlokasi di Banyuwangi.
Baca juga: Apakah Ada Susu Ikan maupun Susu Sapi di Menu Makan Bergizi Gratis?
“Maka dari itu kami kasih kemudahan-kemudahan. Impor sapinya kami permudah agar kita bisa mandiri,” ujar Zulhas.
Terkait dengan progres susu ikan yang sebelumnya direncanakan untuk dimasukkan ke dalam menu MBG, Zulhas tidak memberikan jawaban secara rinci.
Ia hanya menyatakan bahwa susu tidak termasuk dalam menu wajib MBG, kecuali di daerah yang memiliki produksi susu yang melimpah.
“Susu kan tidak termasuk (wajib ada di menu MBG), kecuali daerah itu betul-betul penghasil susunya banyak,” tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang