PROBOLINGGO, KOMPAS.com – Polisi menangkap tiga dari empat pelaku pencurian kartu ATM Bank Jatim di Dusun Matikan, Desa Sumberrejo, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Kapolsek Paiton, AKP Maskur Ansori mengatakan, tiga pelaku ditangkap pada Kamis (30/1/2025) setelah polisi menerima laporan dari korban.
"Tiga dari empat pelaku kami tangkap. Yang lain masih dalam pengejaran. Modus mereka dengan mengganjal insert card mesin ATM," kata Maskur.
Baca juga: Banjir di Pasuruan, Kendaraan di Jalur Pantura Dialihkan ke Tol Pasuruan-Probolinggo
Pencurian kartu ATM ini terjadi pada Rabu (29/1/2025) sekitar pukul 23.45 WIB. Saat itu, korban yang sedang berusaha menarik uang dari ATM, mendapati kartu ATM-nya terjepit.
Saat korban panik, pelaku yang mengenakan kaus putih dan celana pendek biru muncul dengan berpura-pura membantu. Namun, pelaku malah menyesatkan korban agar memasukkan PIN berkali-kali, sementara rekan pelaku mengambil kartu tersebut dan melarikan diri.
Melalui informasi yang diberikan korban kepada Polsek Paiton, petugas segera bertindak dan melakukan pengejaran.
Di tengah perjalanan, petugas polisi menemukan kendaraan Toyota Avanza Veloz yang melaju cepat.
Baca juga: CS Bank Lampung Bikin Kartu ATM Nasabah Pasif, Gondol Uang Rp 2 Miliar
Saat berada di Jalan Dusun Pasar, Desa Petunjungan, empat pelaku keluar dari kendaraan dan melarikan diri.
Tiga di antaranya berhasil ditangkap, sementara satu pelaku lainnya berhasil meloloskan diri dari kejaran.
Mereka sempat lari ke gang buntu, menceburkan diri ke sungai, dan bersembunyi di makam. Namun, mereka tetap tertangkap polisi.
Ketiga pelaku yang berhasil ditangkap adalah Sirojuddin (37), buruh harian lepas dari Banten; M. Daud (27), seorang wiraswasta asal Lampung dan Alen Candra (34), wiraswasta dari Lampung.
"Mereka kini dalam tahanan aparat kepolisian dan akan menghadapi proses hukum lebih lanjut. Sementara itu, petugas masih memburu satu rekan mereka yang melarikan diri, yakni Afrizal," jelas Maskur.
"Polsek Paiton berjanji akan terus meningkatkan patroli dan pengawasan untuk mencegah kasus serupa di kemudian hari," pungkas Maskur.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang