Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tugas Unik Damkar Banyuwangi: Selamatkan Maling dan Nasihati Anak Kecanduan Miras

Kompas.com, 29 Januari 2025, 19:06 WIB
Fitri Anggiawati,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Setiap profesi memiliki cerita uniknya sendiri, begitu pula yang dialami Asnan, seorang staf pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi, Jawa Timur.

Sebagai petugas damkar, Asnan bersama regunya yang terdiri dari delapan orang tidak hanya bertugas memadamkan api, tetapi juga melakukan berbagai misi evakuasi, seperti menyelamatkan ular, kucing, atau bahkan pohon tumbang.

Baca juga: Kisah Petugas Damkar Pekanbaru, Disuruh Ibu-ibu untuk Menangkap Setan

Namun, pengalaman yang dialaminya selama 14 tahun bertugas ternyata jauh lebih beragam dan tak terduga.

Baca juga: Tak Melulu soal Api, Damkar Surabaya Pernah Diminta Usir Kecoak dari Kamar Kos

Suatu malam sekitar pukul 01.00 WIB, Asnan menerima telepon darurat yang meminta bantuan untuk menangkap maling di Banjarsari.

Menurutnya, warga sering kali menghubungi Damkarmat Banyuwangi untuk hal-hal yang jauh di luar tugas pemadaman kebakaran.

Baca juga: Cerita Damkar di Bandung, Tangani Piercing Tersangkut dan Kepala Masuk Kaleng

Maling tersebut, yang bersembunyi di lorong sempit dekat aliran sungai, terus bertahan selama dua jam untuk menghindari amukan warga.

Warga akhirnya meminta bantuan petugas damkar untuk menyelamatkan nyawa maling tersebut, serta memastikan bahwa proses hukum dapat dilakukan.

“Mungkin masyarakat sangat percaya sama damkar, tidak laporan, tapi ada yang langsung datang ke kami,” kata Asnan, Rabu (29/1/2025), saat ditemui Kompas.com.

Selain itu, ada pengalaman unik lain yang tak terlupakan oleh Asnan.

Suatu malam, sepasang suami istri paruh baya datang ke kantor Damkarmat Banyuwangi yang terletak di Jalan Tiga Berlian, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi.

Mereka meminta petugas damkar untuk menasihati anak mereka yang sering minum-minuman keras di sebuah tempat.

“Saya sudah lapor Pak RT, sudah lapor Pak Lurah, tidak kena (tak berubah). Tolong Pak Damkar, saya pokoknya maunya anak saya dinasehati Pak Damkar,” ucap Asnan menirukan permintaan warga tersebut.

Karena bukan kewenangan petugas damkar, Asnan dengan bijak menjelaskan kepada pasangan tersebut bahwa tugas mereka hanya untuk menangani situasi yang berhubungan dengan evakuasi dan keselamatan.

Meskipun seringkali dihadapkan dengan permintaan di luar tugasnya, Asnan menegaskan bahwa Damkarmat Banyuwangi siap melayani masyarakat kapan pun dibutuhkan, selama sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi).

"Kami tidak menerima imbalan apa pun, itu sudah menjadi SOP (Standard Operating Procedure) kami," tambahnya.

Untuk membaca lebih banyak cerita unik seputar kisah petugas damkar, klik di sini.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau