Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Magetan Korban Longsor di Bali Dapat Santunan Biaya Usaha dan Pendidikan

Kompas.com, 28 Januari 2025, 16:51 WIB
Sukoco,
Icha Rastika

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Kementerian Sosial Republik Indonesia memberikan santunan bagi 4 korban tewas bencana longsor warga Desa Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, dan 1 korban tewas warga Kabupaten Blitar yang terjadi di Jalan Kendedes, Ubung Kaja, Denpasar, Bali pada Senin (20/1) pagi sekitar pukul 07.00 Wita lalu.

Sekjen Kementerian Sosial Republik Indonesia Rubben Rico mengatakan, selain menyampaikan belasungkawa, Kementerian Sosial Republik Indonesia memberikan santunan bagi istri para korban serta bantuan usaha bagi keberlangsungan perekonomian keluarga korban.

"Kita melihat langsung kondisi keluarga yang ditinggalkan, ternyata ibu serta anak. Korban rata-rata tulang punggung keluarga,” ujarnya ditemui di rumah Sarip, salah satu korban meninggal, Senin (28/1/2025).

Baca juga: Duka Warga Desa Pragak Magetan, 4 Keluarganya Tewas dalam Bencana Longsor di Bali

Rubben Rico menyampaikan, selain akan mendapatkan bantuan permodalan usaha sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, keluarga korban akan mendapatkan bantuan sosial.

“Kita coba bantu untuk menerima bansos, PKH, sembako, atau bantuan lain yang bisa diberikan oleh pemerintah daerah. Bantuan pemberdayaan menyesuaikan dengan asesmen, tadi ada ibu yang kerjanya buruh cuci, kita bawa teman direktur bencana alam, dari kepala sentra yang akan mengasesmen kira-kira mau buka usaha apa,” tuturnya.

Anak-anak dari korban bencana longsor di Bali juga akan mendapatkan bantuan beasiswa untuk melanjutkan sekolah.

Kementerian Sosial Republik Indonesia juga akan mengupayakan adanya beasiswa bagi anak korban yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

“Kalau tulang punggung hilang, kekhawatiran jika anak-anaknya tidak bisa melanjutkan sekolah, kita memastikan anak-anak minimal bisa lulus sampai SMA. Harapannya tidak hanya SMA, ingin memastikan mereka juga bisa kuliah kalau nanti bisa supaya ada keberlanjutan masa depan anak-anak,” ucapnya.

Baca juga: Sebut Murni Bencana, Pemprov Jatim Santuni Korban Longsor di Bali Rp 15 Juta

Korban selamat, Franky, kakak dari Didik Setyawan, yang turut menemui Rubben Rico mengaku bantuan Kementerian sangat meringankan beban keluarga mereka, terutama untuk biaya pendidikan.

Dia berharap, anak-anak para korban longsor di Bali bisa mendapatkan pendidikan yang layak sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga yang berasal dari petani dan bekerja sambilan sebagai kuli bangunan.

“Senang ada bantuan untuk masa depan anak-anak bisa sekolah lebih baik. Kita tidak menyangka ada bantuan,” katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau