MAGETAN, KOMPAS.com – Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, melakukan kunjungan takziah ke rumah empat korban longsor yang terjadi di Jalan Kendedes, Ubung Kaja, Denpasar, Bali, Senin (20/1) pagi sekitar pukul 07.00 Wita.
Keempat korban, yang berasal dari Dukuh Sruwuh, Desa Pragak, Kabupaten Magetan, merupakan pekerja bangunan yang terjebak di rumah kontrakan mereka saat bencana terjadi.
Ketika berada di lokasi, Adhy Karyono menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa warganya.
"Ini murni bencana alam, kami atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan DPRD mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa warga Magetan yang bekerja di Bali."
Baca juga: 10 Daerah di Jawa Tengah Terdampak Banjir dan Longsor, Ribuan Warga Mengungsi
"Alhamdulillah, semua sudah diurus secepatnya hingga kembali ke rumah dan sudah dimakamkan," ujarnya, saat ditemui di Desa Pragak, Rabu (22/1/2025) malam.
Adhy menambahkan bahwa pemerintah telah menanggung semua biaya terkait pemulasaraan jenazah, ambulans, hingga pemakaman keempat korban, yaitu Sukesno (43), Didik Setiawan (24), Sarip (52), dan Dwi Lintang Bagus Saputro (24).
Keempat jenazah tersebut dimakamkan di pemakaman umum Dukuh Sruwuh pada Rabu siang sekitar pukul 11:00 WIB.
"Pemerintah daerah juga memberikan uang santunan sebesar Rp 10 juta serta tambahan Rp 5 juta dari Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur."
"Mungkin itu tidak cukup karena memang beban sangat berat. Paling tidak kami ingin meringankan beban yang dirasakan keluarga. Semua tagihan rumah sakit juga kami cover dari Provinsi Jatim."
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Saat Longsor Tewaskan 5 Orang di Bali
"Kami juga memberikan uang duka dari Pemprov Jatim sebesar Rp 10 juta dan tambahan dari anggota dewan Rp 5 juta, serta bingkisan," imbuhnya.
Keempat korban merupakan pekerja yang sedang mengerjakan proyek pembuatan tiang pancang untuk pembangunan gedung di Bali.
Musibah ini menambah derita bagi keluarga yang ditinggalkan, dan pemerintah berkomitmen untuk memberikan dukungan semaksimal mungkin.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang