PASURUAN, KOMPAS.com - Kebakaran melanda sebuah pabrik pengolahan dan pemotongan ayam di Desa Kedungboto, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (27/01/2025).
Dibutuhkan waktu hingga dua jam untuk memadamkan kobaran api yang membubung tinggi. Diduga, penyebab kebakaran adalah korsleting listrik di area mesin pemotongan ayam.
Saat kejadian, kepulan asap hitam tebal membubung tinggi di atas lokasi kebakaran. Tidak lebih dari setengah jam, api menghanguskan bagian dalam bangunan.
Baca juga: Kerugian Pasar Induk Cepu Usai Kebakaran Ditaksir Rp 1,5 Miliar, Tak Ada Korban Jiwa
Sejumlah peralatan mesin potong serta mesin produksi juga tidak luput dari kobaran api.
Menurut warga sekitar, Abdul Rokhim, kebakaran pabrik tersebut membuat warga yang melintasi lokasi kejadian panik. Sebab, bau asap terasa di hidung serta kepulan asap juga menjulang tinggi.
"Tadi sebagian warga yang dekat pabrik langsung menghubungi pemadam kebakaran. Karena mereka takut akan menjalar ke rumah-rumah," ujar dia.
Upaya pemadaman api dari petugas pemadam kebakaran (damkar) BPBD Kabupaten Pasuruan berhasil melokalisasi titik-titik api dengan mendatangkan tiga unit mobil pemadam kebakaran.
Baca juga: Kebakaran Hebat di Berau Kaltim, 20 Keluarga Kehilangan Tempat Tinggal
“Proses pemadaman berlangsung selama hampir dua jam karena besarnya kobaran api dan banyaknya material yang mudah terbakar di dalam pabrik,” ujar Mustain, Komandan Regu Pemadam Kebakaran Kabupaten Pasuruan.
Petugas damkar juga menjelaskan bahwa titik api berasal dari area produksi pabrik tersebut, karena sejumlah peralatan produksi terbakar lebih awal.
"Dugaan korsleting listrik di area produksi, tempat pemotongan ayam," kata dia.
Meski api hampir menghanguskan seluruh isi pabrik, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sebab, semua karyawan masih libur dan tidak ada produksi.
Sedangkan pihak kepolisian dari Polres Pasuruan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kebakaran.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang