Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nostalgia Kehidupan Etnis Tionghoa di Kampung Tambak Bayan Surabaya

Kompas.com, 24 Januari 2025, 08:04 WIB
Adhitiya Prasta Pratama,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Denting kenangan bergema di Kampung Tambak Bayan, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025).

Kampung tua paling bersejarah di Surabaya ini mempersiapkan perayaan Imlek 2025 dengan menggali memori masa lalu melalui pameran benda bersejarah peninggalan leluhur yang penuh makna.

Terletak di RT 2 RW 2, Kelurahan Alun-Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kampung Tambak Bayan adalah saksi bisu perjalanan panjang komunitas Tionghoa di Surabaya.

Kampung pecinan tertua di Surabaya ini memang memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang mampir ke sana.

Setiap sudutnya, Kampung Tambak Bayan memiliki cerita tersendiri. Menjelaskan bagaimana sejarah budaya etnis Tionghoa berkembang di sini.

Baca juga: Jelang Imlek, Patung di Kelenteng Eng An Kiong Dicuci Pakai Air Bunga

Kampung ini dihuni oleh sekitar 75 kepala keluarga yang kini telah memasuki generasi kelima.

"Pameran ini ingin mengembalikan memori warga tentang keberadaan kami di Kampung Pecinan ini," ungkap Seno, wakil ketua RT 2, dengan antusias.

Ia menjelaskan bahwa warga sangat antusias mengumpulkan barang-barang bersejarah, mulai dari peralatan dapur, kursi tua, hingga strongking zaman dahulu.

Baca juga: Imlek 2025: Alasan Puluhan Patung Dimandikan jelang Imlek

Lim Kem Hu, atau yang akrab dipanggil Pak Gepeng, salah seorang warga senior, menekankan pentingnya melestarikan warisan budaya.

"Ini untuk generasi muda, agar mereka tahu dan mengenal akar budaya leluhur mereka di Tambak Bayan," tuturnya.

Mural Perayaan Imlek di Kampung Tambak Bayan, Surabaya, Kamis (23/1/2025)KOMPAS.com/Adhitiya Prasta Pratama Mural Perayaan Imlek di Kampung Tambak Bayan, Surabaya, Kamis (23/1/2025)

Ang Fe Ha, warga setempat, menjelaskan bahwa Imlek adalah momen untuk saling memaafkan dan berbagi rezeki.

"Tradisi membagi angpao bukan sekadar memberi uang, tapi mendoakan anak cucu agar diberkahi kemakmuran," paparnya.

Persiapan Imlek di Kampung Tambak Bayan tidak mudah. Musim hujan menjadi tantangan tersendiri, namun semangat warga tak tergoyahkan.

Mereka memanfaatkan setiap celah cuaca cerah untuk menghias kampung dan mempersiapkan pameran. Sebab, bagi siapa pun yang datang ke sana, daya tarik Kampung Tambak Bayan memang tak terbantahkan.

Tak hanya warga Kampung Tambak Bayan yang ramah, ornamen-ornamen khas Tionghoa seakan menyambut pengunjung dengan ramah pula.

Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau