SUMENEP, KOMPAS.com - Konsultan untuk Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Fhilip Gu, menilai sektor kelautan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memiliki potensi besar untuk pengembangan konsep ekonomi biru.
Ekonomi biru, atau yang juga dikenal sebagai ekonomi laut atau ekonomi maritim merujuk pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk peningkatan ekonomi, perbaikan kehidupan masyarakat, serta kesehatan ekosistem laut.
Wilayah perairan Kabupaten Sumenep yang luas dan bersih, dinilai sangat cocok untuk menciptakan peluang bisnis di bidang budidaya rumput laut, teripang, kerapu dan lobster.
Konsultan asal Singapura yang sekaligus CEO Stemcell United Limited ini mengungkapkan, pihaknya menyiapkan investasi senilai 1 miliar dollarAS atau sekitar Rp 16 triliun untuk bisa merealisasikan rencana tersebut.
Baca juga: Capai Tujuan Kebijakan Ekonomi Biru, Kementerian KP Kembangkan Infrastruktur Teknologi
"Kami ingin meningkatkan citra sektor perikanan Sumenep di tingkat nasional maupun internasional," kata Fhilip Gu.
Bupati Kabupaten Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo menyebut, dari kerjasama ini akan dibangun budidaya perikanan yang berkelanjutan di perairan Kabupaten Sumenep.
Di antaranya penangkaran teripang, kerapu dan lobster. Tidak hanya itu, budidaya rumput laut juga menjadi salah satu fokus dari kerjasama ini.
"Rumput lautnya tidak hanya diekspor, tapi juga diolah di sini, dibentuk industri," kata orang nomor satu di Sumenep ini.
Fauzi mencontohkan, selama ini benih udang vaname masih diimpor dari luar negeri. Dengan kerjasama ini, diharapkan sejumlah benih yang masuk komoditi perikanan bisa dibudidayakan dan diekspor ke luar negeri.
"Jadi jika nanti ada negara yang butuh benih, lobster, tripang, bisa ambil dari Sumenep," kata dia.
Baca juga: Observasi Laut Bisa Bantu Kembangkan Ekonomi Biru RI
Sejumlah area teluk yang ada di wilayah kepulauan mulai dipertimbangkan untuk menjadi lokasi budidaya perikanan dan rumput laut.
Wilayah perairan di pulau Kangean, misalnya, dinilai cocok untuk budidaya lobster. Sementara untuk budidaya rumput laut, bisa memanfaatkan beberapa area pesisir di wilayah daratan dan kepulauan.
"Ini adalah kerjasama jangka panjang," tutup dia
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang